Asap mengepul dari lokasi operasi militer Israel di Jenin, Tepi Barat, 3 Juli 2023. (EFE-EPA/ALAA BADARNEH)
Willy Haryono • 4 July 2023 11:37
Jakarta: Militer Israel mengintensifkan serangan ke Tepi Barat, terutama ke wilayah Jenin, dalam beberapa pekan terakhir. Serangan ini telah menewaskan dan melukai banyak warga Palestina.
Dalam operasi terbaru Israel di Jenin, setidaknya delapan warga Palestina tewas dan 50 lainnya terluka.
"Indonesia mengecam keras serangan militer Israel di Jenin, Tepi Barat, yang menyebabkan puluhan warga sipil Palestina tewas dan luka-luka," ucap Kementerian Luar Negeri RI via akun Twitter Mofa_Indonesia (@Kemlu_RI).
"Serangan militer tersebut tidak dapat diterima dan hanya memperburuk situasi kemanusiaan di Palestina serta mempersulit upaya perdamaian," sambungnya.
Kemenlu RI juga menegaskan bahwa tindakan Israel tidak bisa dibiarkan begitu saja. "Dewan Keamanan PBB harus segera mengambil sikap tegas dalam jalankan semua Resolusi DK PBB secara konsisten," tegas Kemenlu RI.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres sangat prihatin dengan perkembangan di Jenin, kata seorang juru bicaranya.
Pernyataan disampaikan setelah pasukan Israel menyerang kota Tepi Barat dengan serangan drone di salah satu operasi terbesar di daerah itu dalam 20 tahun terakhir.
Guterres "menegaskan bahwa semua operasi militer harus dilakukan dengan penuh hormat terhadap hukum humaniter internasional," tutur Wakil Juru Bicara PBB Farhan Haq.
Sementara itu di Washington, Amerika Serikat (AS) mengaku sedang memantau dengan cermat situasi di Tepi Barat. "Kami telah melihat laporan dan sedang memantau situasi dengan cermat," kata juru bicara Gedung Putih.
Baca juga: Sekjen PBB Prihatin atas Eskalasi Kekerasan Israel-Palestina di Tepi Barat