Diskusi hubungan Indonesia-Australia. Foto: Meutya Hafid.
Arif Wicaksono • 5 July 2023 19:52
Jakarta: Aksi nyata Presiden Joko Widodo membuat hubungan Indonesia-Australia mengalami penguatan dalam beberapa tahun terakhir. Kuatnya hubungan ini tampak dari kerja sama dagang di antara kedua negara yang semakin meningkat untuk kemakmuran bersama.
"Presiden Joko Widodo menunjukkan kepemimpinan yang konkrit dalam hubungan Indonesia-Australia. Kedua negara berhasil mengimplementasikan berbagai kerjasama strategis diantaranya: Comprehensive Strategic Partnership (CSP) yang berisi lima pilar penting: kerja sama ekonomi dan pembangunan, menghubungkan orang, keamanan, kerja sama maritim, dan stabilitas dan kemakmuran Kawasan Indo-Pasifik," ujar Ketua Komisi I DPR RI, Meutya Hafid dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 5 Juli 2023.
Presiden Jokowi berhasil mengimplementasikan kerja sama menjadi suatu hasil nyata yang bisa berdampak positif bagi kedua negara. Sebagai contoh, data perdagangan Indonesia-Australia yang meningkat di era Joko Widodo mencapai USD12,64 miliar pada 2021 yang merupakan rekor tertinggi sejak 1989.
"Dengan nilai perdagangan tersebut, Australia menjadi mitra dagang terbesar ke-10 bagi Indonesia dengan kontribusi sekitar 2,95 persen terhadap total nilai perdagangan barang Indonesia," ujar Meutya.
Meutya Hafid berharap kunjungan Joko Widodo ke Australia dapat menghasilkan kerja sama selanjutnya dalam pengembangan ekonomi hijau. Menurutnya, kerjasama antara Indonesia sebagai negara penghasil nikel terbesar dan Australia sebagai produsen lithium terbesar akan menjadi kolaborasi yang sangat penting bagi ekonomi hijau di masa kini maupun akan datang.
"Kepentingan nasional Indonesia saat ini adalah menjadi pemain utama dan hub kendaraan serta baterai listrik di dunia. Pertemuan Presiden Joko Widodo-PM Anthony Albanese kita harapkan dapat mengakselerasi kerja sama ekonomi dan pembangunan hijau," tutup Meutya Hafid.
Hal yang sama diakui oleh Dubes Australia untuk Indonesia 2018-2021 Gary Quinlan yang berpendapat bahwa banyak kerja sama bilateral Australia-Indonesia yang direalisasikan di lapangan, seperti IA-CEPA berpotensi meningkatkan perdagangan Australia-Indonesia.
Presiden Joko Widodo Melakukan Kunjungan Kenegaraan ke Australia, kunjungan ini menjadi balasan setelah PM Albanese melakukan kunjungan resmi ke Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada 6 Juni 2022. Dalam pertemuan kedua pemimpin negara, Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese sepakat untuk terus meningkatkan kerja sama kedua negara. Selain mendorong pengembangan ekosistem kendaraan listrik dan perdagangan, Indonesia dan Australia memprioritaskan kerja sama di sektor energi bersih.
Menurut data perdagangan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UN Comtrade), nilai perdagangan barang antara Indonesia dan Australia mencapai USD12,64 miliar pada 2021, rekor tertinggi sejak 1989. Dengan nilai perdagangan tersebut, Australia menjadi mitra dagang terbesar ke-10 bagi Indonesia pada tahun lalu, dengan kontribusi sekitar 2,95 persen terhadap total nilai perdagangan barang Indonesia.