22 Orang Tewas dalam Serangan Udara Tentara Sudan di Omdurman

Khartoum: Setidaknya 22 orang tewas dan puluhan lainnya terluka dalam serangan udara tentara Sudan di Omdurman barat, kata kementerian kesehatan negara bagian Khartoum pada Sabtu kemarin, di saat perang antara faksi militer negara itu memasuki pekan ke-12.

Di saat kelompok paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF) dengan cepat mendominasi ibu kota Khartoum dan kota kembarnya Omdurman dan Bahri setelah pertempuran pecah pada 15 April, tentara Sudan terus melancarkan serangan udara dan artileri.

Pertempuran di Sudan, yang sejauh ini tidak berhasil diakhiri lewat mediasi, mengancam menyeret negara itu ke dalam perang saudara yang lebih luas serta menarik aktor internal dan eksternal lainnya di negara Afrika Timur yang terletak di antara Tanduk Afrika, Sahel, dan Laut Merah.

Dikutip dari laman The Telegraph Online, Minggu, 9 Juli 2023, ketegangan antara kedua belah pihak meningkat pada bulan-bulan menjelang April terkait masalah rantai komando dan integrasi pasukan mereka di bawah transisi baru menuju demokrasi.

Setidaknya 1.133 orang tewas dalam pertempuran di Sudan sejak April lalu, menurut data kementerian kesehatan federal, yang meletus di ibu kota dan wilayah Kordofan serta Darfur. Pertempuran ini juga memicu kekerasan etnis di negara bagian Darfur Barat.

Lebih dari 2,9 juta warga Sudan terlantar akibat perang, termasuk hampir 700.000 orang yang melarikan diri ke negara tetangga. Perang saudara ini juga menyebabkan "jumlah yang mengkhawatirkan" dalam hal pemerkosaan dan penculikan perempuan serta anak perempuan, menurut lembaga bantuan.

Pertempuran kedua pihak berpusat di Omdurman dalam beberapa hari terakhir, karena bagian barat kota itu merupakan rute pasokan utama bagi RSF untuk membawa bala bantuan dari Darfur.

Aksi unjuk rasa menentang perang, termasuk pada Jumat malam, juga berpusat di kompleks penyiaran negara di Omdurman timur.

Tentara Sudan mengatakan dalam via Facebook bahwa pasukan khusus telah membunuh 20 "tentara pemberontak" dan menghancurkan persenjataan mereka.

Baca juga:  Konflik Sudan Masih Berlanjut, 5 WNI Dievakuasi dari Zona Konflik