Bursa Cawapres, Yenny Wahid Dinilai Berpotensi jadi Solusi

Anak Gus Dur, Yenny Wahid/Istimewa

Bursa Cawapres, Yenny Wahid Dinilai Berpotensi jadi Solusi

Media Indonesia • 12 August 2023 11:28

Jakarta: Yenny Wahid dinilai berpotensi menjadi jawaban jika ada kebuntuan atau deadlock di tengah koalisi partai. Sebab, figur anak Gus Dur yang digadang masuk bursa cawapres itu merepresentasikan kekuatan politik perempuan hingga Nahdlatul Ulama (NU).

"Juga bisa menjadi guarantor ideologis yang merepresentasikan corak Islam moderat di Indonesia. Semua itu bisa menjadi pertimbangan kuat dalam penentuan calon pemimpin ke depan," terang Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) A Khoirul Umam kepada Media Indonesia, Sabtu, 12 Agustus 2023.

Namun, dia menilai Yenny mesti menghadapi kondisi ketiadaan basis jaringan partai politik. Selain itu, Umam menekankan pentingnya jaringan non-partai, kekuatan logistik, sampai aspek kerentanan yang rendah.

Umam menjelaskan kans Yenny masuk dalam bursa calon wakil presiden masih terbuka seandainya partai politik dalam koalisi mengalami kebuntuan dalam menentukan pendaping calon presiden.

"(Posisi) Yenny bisa kembali menguat jika terjadi deadlock negosiasi antarpartai di dalam koalisi, sehingga membutuhkan nama netral sebagai titik kompromi antar kepentingan. Jika itu terjadi, nama Mbak Yenny bisa dijadikan sebagai alternatif pilihan untuk dipertimbangkan lebih lanjut," kata dia.

Sejauh ini, sinyal dukungan pada Yenny disuarakan Partai NasDem. Yenny dinilai cocok dijodohkan dengan Anies Baswedan dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP). Namun, resistensi terhadap Yenny datang dari Partai Demokrat yang juga menjadi anggota KPP.

Di sisi lain, pencawapresan Yenny bagi Prabowo terganjal oleh kehadiran Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. Yenny dan Cak Imin diketahui memiliki sejarah hubungan politik yang kurang baik setelah Cak Imin merebut PKB dari Gus Dur.

Media Indonesia/Tri Subarkah

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(M Sholahadhin Azhar)