Siapa Mohammad Sinwar, Komandan 'Hantu' Hamas yang Diklaim Telah Dibunuh Israel?

Ilustrasi Anadolu

Siapa Mohammad Sinwar, Komandan 'Hantu' Hamas yang Diklaim Telah Dibunuh Israel?

Fajar Nugraha • 30 May 2025 16:55

Gaza: Israel mengklaim telah berhasil membunuh Mohammad Sinwar, komandan militer tertinggi Hamas di Gaza, dalam sebuah operasi yang diumumkan langsung oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Rabu 28 Mei 2025.

Sinwar merupakan tokoh sentral dalam struktur bersenjata Hamas dan selama ini dikenal sebagai sosok yang nyaris tak terdeteksi, hingga dijuluki sebagai "hantu" oleh para pejabat Israel dan sumber internal Hamas. Namun, Hamas belum mengonfirmasi kabar kematiannya, yang jika benar akan menjadi pukulan besar bagi struktur komando kelompok itu di Gaza.

Ia naik ke posisi teratas setelah kematian kakaknya, Yahya Sinwar, dalam pertempuran pada awal 2024. Yahya dikenal luas sebagai dalang serangan besar Hamas pada 7 Oktober 2023, yang memicu perang di Gaza.

Jejak Panjang dalam Operasi Rahasia

Mengutip dari Malay Mail, Jumat 30 Mei 2025, Mohammad Sinwar telah lama menjadi target intelijen Israel. Ia diyakini memainkan peran utama dalam perencanaan dan pelaksanaan serangan 7 Oktober 2023, yang oleh Israel dianggap sebagai kegagalan keamanan terbesar dalam sejarah negara itu.

Selain itu, Sinwar juga disebut sebagai salah satu otak di balik serangan lintas batas dan penculikan tentara Israel, Gilad Shalit, pada 2006, sebuah operasi yang menjadi simbol keberhasilan sayap militer Hamas. Shalit ditahan selama lima tahun sebelum ditukar dengan lebih dari 1.000 tahanan Palestina, termasuk kakaknya, Yahya.

Sumber-sumber dalam Hamas menyebut bahwa Mohammad Sinwar berulang kali lolos dari upaya pembunuhan oleh Israel, termasuk melalui serangan udara dan bom tersembunyi. Dalam satu kasus, rekan-rekannya menemukan bom yang menyamar sebagai batu bata di jalur yang akan dilaluinya di pemakaman.

Sinwar dikenal sebagai sosok keras kepala dan tidak kompromistis, yang membuatnya cepat naik ke pucuk pimpinan Brigade Khan Younis sejak 2005. Brigade ini adalah salah satu unit paling kuat dalam struktur militer Hamas dan bertanggung jawab atas penembakan roket, serangan lintas perbatasan, serta penanaman ranjau.

Ia juga dikenal memiliki hubungan erat dengan tokoh-tokoh senior Hamas, seperti Marwan Issa dan Mohammed Deif, komandan legendaris yang juga dikabarkan telah tewas dalam serangan Israel.

Dampak terhadap Hamas

Jika kabar kematian Sinwar dikonfirmasi, Izz al-Din Haddad, mitranya yang kini memimpin operasi di Gaza utara, diperkirakan akan mengambil alih komando penuh atas sayap bersenjata Hamas.

Namun, pengaruh kematian Sinwar terhadap struktur pengambilan keputusan Hamas secara keseluruhan masih belum jelas. Beberapa analis menilai ini bisa memperkuat peran pemimpin Hamas di pengasingan, terutama dalam negosiasi gencatan senjata dan strategi jangka panjang kelompok itu.

Mohammad Sinwar lahir pada 16 September 1975. Keluarganya berasal dari Asqalan (kini Ashkelon di Israel), namun menjadi pengungsi pasca-Nakba 1948 dan menetap di Khan Younis, Gaza, yang kini telah porak-poranda akibat perang.

Ia mengenyam pendidikan di sekolah UNRWA dan bergabung dengan Hamas tak lama setelah kelompok itu didirikan pada 1987, mengikuti jejak kakaknya yang merupakan mantan anggota Ikhwanul Muslimin.


(Muhammad Reyhansyah)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Fajar Nugraha)