Ilustrasi. Foto: Dok istimewa
Insi Nantika Jelita • 29 April 2025 13:30
Jakarta: Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) akan mengambil alih pengelolaan kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, dari Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg).
Chief Executive Officer (CEO) Danantara Rosan Perkasa Roeslani menjelaskan alasan utama pengambilalihan ini adalah karena kompleks GBK memiliki nilai aset yang sangat besar. Nilainya ditaksir mendekati USD1 triliun atau sekitar Rp16.787 kuadriliun (dengan asumsi kurs Rp16.787 per USD).
"Aset di GBK ini sangat-sangat besar," ujar Rosan usai acara BSI Global Islamic Finance Summit 2025 di Jakarta, Selasa, 29 April 2025.
Dia menjelaskan aset-aset tersebut terlihat dari ukuran utilisasi yang berasal dari jumlah event yang digelar, tingkat okupansi fasilitas, seberapa penuh booking harian/mingguan dan lainnya. Lalu, produktivitas aset mengenai nilai ekonomis atau output yang dihasilkan dari pemanfaatan aset GBK.
Kendati demikian, Rosan menilai sejauh ini belum ada pihak yang benar-benar fokus dalam memperhatikan perkembangan kawasan GBK. Sehingga, keuntungan yang didapat masih kecil untuk negara.
"Namun, return yang dihasilkan masih sangat kecil dan terbatas," klaim Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) itu.
Baca juga:
Evaluasi Seluruh Direksi BUMN, CEO Danantara Pastikan Diisi Profesional yang Bersih |