Peti Paus Fransiskus Dipindahkan ke Basilika, Publik Diizinkan Beri Penghormatan Terakhir

Jenazah Paus Fransiskus dipindahkan ke Basilika Santo Petrus pada Rabu, 23 April 2025, dan masyarakat umum diizinkan memberikan penghormatan terakhir. (Vatican Media / Simone Risoluti)

Peti Paus Fransiskus Dipindahkan ke Basilika, Publik Diizinkan Beri Penghormatan Terakhir

Willy Haryono • 23 April 2025 14:29

Vatikan: Jenazah Paus Fransiskus akan dipindahkan ke Basilika Santo Petrus di Vatikan pada hari Rabu, 23 April 2025, untuk memungkinkan umat Katolik memberikan penghormatan terakhir mereka sebelum pemakaman yang diperkirakan akan dihadiri puluhan pemimpin dunia di Roma pada Sabtu mendatang.

Fransiskus, seorang reformis inovatif, meninggal pada di 88 tahun pada Senin kemarin karena stroke dan serangan jantung, mengakhiri masa kepausan penuh dinamika selama 12 tahun, di mana ia berulang kali berselisih dengan kaum tradisionalis dan membela kaum miskin serta terpinggirkan.

Mengutip dari Irish Examiner, jenazah Paus Fransiskus yang disemayamkan dalam peti jenazah terbuka akan dibawa dari kapel kediaman Vatikan tempat ia tinggal ke Basilika Santo Petrus. Peti Fransiskus akan masuk melalui pintu tengah, dalam prosesi akbar yang dimulai pukul 9 pagi waktu setempat, dengan diiringi para kardinal dan nyanyian Latin.

Setelah kebaktian keagamaan, masyarakat umum akan diizinkan mengunjungi mendiang Paus hingga pukul 7 malam pada hari Jumat, dengan pemakaman dijadwalkan keesokan paginya.

Upacara pemakaman akan dilaksanakan di luar ruangan, di Lapangan Santo Petrus, dan akan dipimpin oleh dekan dewan kardinal, Giovanni Battista Re yang berusia 91 tahun. Puluhan ribu orang diperkirakan akan hadir.

Para pemimpin dari Irlandia, Italia, Amerika Serikat, Prancis, Jerman, Inggris, Ukraina, lembaga-lembaga Uni Eropa, dan negara asal Fransiskus, Argentina, juga mengonfirmasi kehadiran mereka.

Calon Pengganti Paus Fransiskus

Fransiskus telah meminta untuk dimakamkan di St Mary Major, sebuah basilika Romawi yang sangat ia sukai, dan bukan di St Peter seperti banyak pendahulunya, dengan tulisan sederhana namanya dalam bahasa Latin, Franciscus.

Pada hari Selasa, Vatikan merilis gambar Paus yang mengenakan jubahnya, memegang rosario, dengan Garda Swiss berdiri di samping peti jenazahnya. Para pejabat tinggi, termasuk Presiden Italia Sergio Mattarella dan para pemimpin Yahudi Italia, datang berkunjung.

Kematiannya, yang merupakan kejutan relatif karena ia muncul di depan publik pada hari sebelumnya tetapi masih tampak lemah setelah menderita pneumonia ganda dan perawatan di rumah sakit selama lima minggu yang berakhir pada tanggal 23 Maret, telah memicu ritual kuno.

Sekitar 60 kardinal berkumpul pada hari Selasa untuk memutuskan rencana pemakaman, dengan lebih banyak pertemuan yang direncanakan dalam beberapa hari mendatang untuk urusan mendesak lainnya. Konklaf, yang akan memilih paus baru, diperkirakan tidak akan dimulai sebelum tanggal 6 Mei.

Tidak ada calon terdepan yang jelas untuk menggantikan Fransiskus, meskipun bandar taruhan Inggris telah memilih Luis Antonio Tagle, seorang reformis dari Filipina, dan Pietro Parolin, pilihan kompromi dari Italia, sebagai favorit awal.

Sementara itu, dalam periode yang dikenal sebagai "sede vacante" (kursi kosong) untuk Gereja Katolik global, seorang kardinal yang dikenal sebagai camerlengo (pengurus rumah tangga), Kevin Farrell, warga Irlandia-Amerika, bertanggung jawab atas urusan biasa.

Baca juga:  Momen Terakhir Paus Fransiskus Diwarnai Ucapan Syukur dan Cinta untuk Umat

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)