Ilustrasi. Foto: Koaksi Indonesia.
Jakarta: Salah satu upaya penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) di dalam negeri membutuhkan peran dari sektor bisnis atau perusahaan. Perusahaan memiliki andil yang cukup besar terhadap dampak pemanasan global melalui aktivitas bisnis yang dilakukan, maka program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) setiap perusahaan memegang peranan penting dalam mengatasi perubahan iklim.
Hal itu dilakukan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) yang sejak 2022 bekerja sama dengan Yayasan Rumah Energi (Rumah Energi) di Zona Rokan. PHR menginisiasi Program Desa Energi Berdikari (DEB) di Desa Mukti Sari Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, dengan membangun 20 unit biogas.
Program ini bertujuan membantu masyarakat mengatasi persoalan limbah peternakan dan sampah organik serta menghasilkan energi biogas yang digunakan sebagai alternatif pengganti gas untuk memasak, sehingga tidak tergantung pada LPG. Tujuan lain adalah pemanfaatan ampas biogas (bio-slurry) sebagai pupuk organik untuk pertanian, sehingga menciptakan ekonomi sirkular di tingkat kelompok masyarakat dan desa.
"Hari Bumi adalah momentum yang tepat untuk meneguhkan komitmen Desa Mukti Sari dalam mewujudkan kemandirian energi," kata Project Manager Biogas Rumah (BIRU) Rumah Energi Krisna Wijaya dikutip dari keterangan tertulis, Jumat, 25 April 2025.
Ketua Ternak kelompok Bhina Mukti Sari Sudarman juga memperkuat bagaimana kontribusi biogas dalam menjaga kebersihan lingkungan, "Kami membuktikan dengan biogas kami dapat berkontribusi dalam menjaga lingkungan. Sejak ada biogas, limbah organik bisa termanfaatkan sebagai bahan baku," tutur dia.
Desa Mukti Sari telah bertransformasi menjadi percontohan Desa Energi Berdikari berbasis biogas berkat inisiatif dan partisipasi aktif masyarakat dalam memanfaatkan potensi sumber daya lokal. Masyarakat Mukti Sari memanfaatkan limbah ternak untuk menghasilkan biogas serta mengembangkan rantai nilai ekonomi yang muncul dari usaha pupuk organik oleh kelompok Biotama Agung Lestari.
Kelompok ini memproduksi pupuk organik berbahan baku ampas biogas yang ramah lingkungan untuk dipasarkan secara masif dan mandiri, sehingga tumbuh ekonomi baru di desa yang dapat meningkatkan pendapatan para penerima manfaat kelompok biogas yang ada.
(PHR menginisiasi Program Desa Energi Berdikari (DEB) di Desa Mukti Sari, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar. Foto: dok PHR)
Transformasi berbasis biogas
Desa Mukti Sari telah membuktikan energi bersih dapat menjadi kunci untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Melalui Program DEB berbasis biogas, masyarakat Mukti Sari tidak hanya mendapatkan akses energi yang terjangkau, tetapi juga pengetahuan dan keterampilan baru dalam pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan, berbagai dampak berkelanjutan yang dirasakan melalui program ini melampaui dampak lingkungan dan menjangkau hingga ke dimensi sosial, ekonomi, bahkan kelembagaan masyarakat.
Dampak lingkungan:
- Realisasi volume biogas yang dihasikan sampai dengan Maret 2025 dari 20-unit instalasi reaktor biogas yang dibangun adalah 33.850 m3 atau setara dengan energi kalor 197.478 kWh.
- Total potensi limbah organik yang dikelola dalam reaktor biogas dan menghasilkan biogas adalah 651.50 kg per hari atau setara 237,80 ton per tahun.
- Bioslurry diaplikasikan oleh 18 orang penerima manfaat biogas di Mukti Sari di lahan demplot pertanian di kebun milik pribadi dengan total luasan sebesar 14,80 hektare.
- Potensi reduksi emisi dari 20 unit instalasi biogas adalah 50,00 tCO2e per tahun. Realisasi reduksi emisi dari 20 unit instalasi biogas sampai Maret 2025 sudah 112,08 tCO2e.
- Potensi reduksi emisi dari aplikasi bioslurry pada 14,80 ha lahan adalah 9,21 tCO2e per tahun.
Dampak sosial dan ekonomi
- Rerata penghematan penggunaan tabung gas LPG untuk memasak dalam sebulan per rumah tangga adalah 3 tabung, sehingga potensi penghematan subsidi adalah sekitar Rp60 ribu hingga Rp75 ribu dalam sebulan.
- Rerata penghematan pembelian pupuk kimia oleh penerima manfaat untuk kegiatan pertanian dan Perkebunan adalah sekitar Rp100 ribu sampai Rp250 ribu per bulan.
- Kelompok Biotama Agung Lestari, produk Pupuk Organik Cair (POC) sejak Oktober 2023 telah menjual 2094 botol (liter) dengan omzet Rp.45,11 juta dan Pupuk Organik Padat (POP) telah menjual 6.208 kg dengan omzet sebesar Rp.16,575 juta, sehingga total omzet kelompok sebesar Rp61,685 juta.
- Kontribusi terhadap Sustainable Development Goals (SDG’s)
SDGs 1, SDGs 2, SDGs 5, SDGs 7, dan SDGs13
Manager CID PHR Iwan Ridwan Faizal mengatakan, Desa Energi Berdikari merupakan program CID unggulan Pertamina yang mendukung implementasi ESG (Enviromental, Social and Governance). PHR sebagai koordinator Regional 1 Sumatra telah mengembangkan 11 lokasi DEB berbasis energi surya dengan kapasitas 41,13 kWp dan biogas dengan kapasitas 205m3 di berbagai wilayah kerjanya.
"Pengembangan DEB Muktisari Community merupakan salah satu program DEB di Zona Rokan yang telah berhasil mengembangkan biogas dari kotoran hewan sebagai sumber
energi alternatif dan meningkatkan nilai ekonomi masyarakat baik dari biogas maupun bio-slurry yang dihasilkan," ucap dia.