PM Italia Giorgia Meloni. (Anadolu Agency)
Muhammad Reyhansyah • 14 October 2025 16:44
Sharm el-Sheikh: Italia semakin mendekati langkah pengakuan resmi terhadap negara Palestina setelah tercapainya kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Gaza. Hal itu disampaikan oleh Perdana Menteri Giorgia Meloni pada Senin, 13 Oktober 2025.
“Jelas, jika rencana ini dijalankan sebagaimana mestinya, maka pengakuan Italia terhadap Palestina akan semakin dekat,” ujar Meloni kepada wartawan di sela-sela Sharm el-Sheikh Peace Summit di Mesir, seperti dikutip Anadolu Agency, Selasa, 14 Oktober 2025.
Meloni menegaskan pemerintah Italia berkomitmen mendukung pembentukan negara Palestina sekaligus melanjutkan bantuan kemanusiaan bagi warga Gaza yang terdampak konflik. Ia juga menyatakan kesiapan Italia membantu upaya stabilisasi di wilayah tersebut, termasuk mengerahkan pasukan Carabinieri jika diperlukan berdasarkan mandat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
“Italia siap melakukan bagiannya. Ini kesempatan besar, hari bersejarah, dan saya bangga Italia hadir di sini,” kata Meloni.
Perdana menteri berhaluan kanan itu juga menyebut kesepakatan gencatan senjata Gaza sebagai “keberhasilan besar” bagi Presiden Amerika Serikat Donald Trump. “Kami berharap ia akan meraih lebih banyak keberhasilan lagi, dimulai dari Ukraina,” tambahnya.
Pekan lalu, Trump mengumumkan bahwa Israel dan Hamas telah menyepakati tahap pertama dari rencana perdamaian yang ia paparkan pada 29 September. Kesepakatan tersebut mencakup penghentian pertempuran, pembebasan seluruh sandera Israel dengan imbalan tahanan Palestina, serta penarikan bertahap pasukan Israel dari Jalur Gaza. Tahap pertama perjanjian itu mulai berlaku pada Jumat lalu.
Tahap kedua rencana tersebut akan mencakup pembentukan mekanisme pemerintahan baru di Gaza, pembentukan pasukan multinasional, serta pelucutan senjata Hamas.
Pada hari yang sama, proses pembebasan tahanan Palestina dari penjara-penjara Israel dimulai, setelah Hamas melepaskan 20 warga Israel yang masih hidup dan ditahan di Gaza.
Sejak Oktober 2023, serangan Israel telah menewaskan lebih dari 67.800 warga Palestina di Jalur Gaza, sebagian besar perempuan dan anak-anak serta membuat wilayah tersebut nyaris tidak layak huni.
Baca juga: Pemimpin Dunia Dukung Gencatan Senjata Lewat KTT Perdamaian di Mesir