ilustrasi.
Muhammad Syawaluddin • 8 May 2025 22:47
Makassar: Seorang mahasiswa Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis (PPDGS) Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Unhas, ditemukan meninggal dunia di rumah kontrakannya. Polisi segera menyelidiki kematiannya.
Mahasiswa bernama drg. Ismawan Hajwan ini ditemukan meninggal di kontrakannya di Kompleks Nusa Harapan Permai, Tamalanrea, Makassar. Korban ditemukan meninggal setelah teman kerjanya mencari Ismawan yang belum datang bekerja. Padahal, sebelumnya almarhum tidak pernah telat.
Dua teman korban akhirnya berinisiatif untuk menghubungi korban melalui saluran telepon. Hanya saja tidak ada respon. Sehingga mereka memutuskan untuk pergi ke kontrakan korban.
Setelah pintu rumah diketuk-ketuk dan tidak ada respon, rekan almarhum kemudian menghubungi telepon seluler korban. Terdengar suara dering telepon dari dalam rumah.
Kedua rekan ini mengintip ke dalam, dan melihat lampu serta kipas angin menyala. Karena khawatir tidak ada jawaban, kedua rekan korban mendobrak pintu rumah almarhum.
Mereka menemukan almarhum dalam keadaan terlentang di kursi, dengan badan yang membiru dan kaku. Saat diperiksa tanda-tanda vital, dipastikan almarhum telah meninggal dunia.
Dekan Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Unhas, drg. Irfan Sugianto, mengatakan akan memberi dukungan sepenuhnya kepada keluarga korban dalam pemeriksaan terkait penyebab kematiannya. Dia berharap, tidak ada spekulasi terkait penyebab kematian almarhum.
“Kami atas seluruh jajaran FKG Unhas, menyampaikan duka cita mendalam atas peristiwa ini. Rasa simpati kami sampaikan kepada keluarga korban. Kami akan mendukung sepenuhnya seluruh upaya keluarga sebagai wujud komitmen kami terhadap mahasiswa,” katanya.
Pihaknya tidak pernah memberi toleransi terhadap praktik kekerasan dan perundingan di FKG Unhas. Dia memastikan ada kebijakan di Unhas yang sangat ketat terkait kode etik program pendidikan spesialis.
“Kami ingin memberi ketenangan kepada keluarga korban. Untuk itulah kami akan memberikan dukungan sepenuhnya terhadap proses pemeriksaan jenazah yang akan dilakukan di Rumah Sakit Bhayangkara. Tidak ada yang perlu kami tutup-tutupi, karena kami yakin praktik pendidikan di PPDGS Unhas berlangsung sesuai prosedur dan mekanisme yang mengutamakan humanisme,” tegasnya.
Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Devi Sujana, mengungkapkan, pihaknya saat ini masih melakukan penyelidikan terkait dengan kematian terhadap dokter residen tersebut. Pihak kepolisian juga telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
"Saksi-saksi yang mengetahui, menemukan jenazah dan lain-lain sudah dimintai keterangan," ujarnya.