Ilustrasi, bendera Malaysia. Foto: dok Social News XYZ.
Jakarta: Moody's Ratings memproyeksikan ekonomi Malaysia akan tumbuh sebesar 5,0 persen pada 2025, mendekati pertumbuhan 5,1 persen yang diperkirakan pada 2024.
Dalam sebuah catatan yang dirilis pada Rabu, lembaga pemeringkat tersebut menyatakan pasar tenaga kerja yang stabil, inflasi yang relatif rendah, dan transfer fiskal akan mendukung konsumsi, meskipun terdapat beberapa risiko dari reformasi subsidi bahan bakar yang direncanakan.
Moody's juga menyatakan kebijakan pemerintah, seperti Roadmap Transisi Energi Nasional dan Rencana Induk Industri Baru, akan mendorong investasi swasta dan publik. Kebijakan-kebijakan ini diyakini akan meningkatkan aliran investasi asing langsung (FDI) terkait dengan pergeseran rantai pasokan regional dan peningkatan kemampuan manufaktur semikonduktor dan pusat data di Malaysia.
"Kami memperkirakan implementasi strategi ini akan mendukung pertumbuhan kredit dalam beberapa tahun ke depan," kata Moody's dalam catatannya, dikutip Kamis, 13 Maret 2025.
Lembaga pemeringkat tersebut juga mencatat risiko yang terkait dengan tarif perdagangan dan ketegangan geopolitik akan dikurangi dengan perluasan akses pasar dan diversifikasi mitra dagang Malaysia, termasuk pendalaman kerja sama ekonomi dengan Singapura.
Faktor pendorong pertumbuhan ekonomi
Melansir laman
Xinhua, pertumbuhan ekonomi Malaysia diharapkan akan didorong oleh beberapa faktor, diantaranya:
- Pasar tenaga kerja yang stabil
Pasar tenaga kerja yang stabil akan mendorong pengeluaran konsumen dan mendorong
pertumbuhan ekonomi.
- Inflasi yang relatif rendah
Inflasi yang terkendali akan menjaga daya beli konsumen dan mendukung pengeluaran domestik.
- Transfer fiskal
Pemerintah Malaysia telah mengalokasikan sejumlah dana untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, termasuk melalui transfer fiskal kepada sektor-sektor strategis.
- Investasi publik dan swasta
Kebijakan pemerintah yang mendukung investasi publik dan swasta akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan pekerjaan.
- Aliran investasi asing langsung (FDI)
Peningkatan investasi asing langsung akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan pekerjaan di Malaysia.
(Menara Petronas di Kuala Lumpur, Malaysia. Foto: Xinhua/Chong Voon Chung)
Risiko ekonomi yang perlu diwaspadai
Meskipun pertumbuhan ekonomi Malaysia diproyeksikan positif, beberapa risiko tetap perlu diwaspadai, termasuk:
- Reformasi subsidi bahan bakar
Reformasi subsidi bahan bakar dapat berdampak pada pengeluaran konsumen dan pertumbuhan ekonomi.
- Tarif perdagangan
Peningkatan tarif perdagangan dapat berdampak negatif pada perdagangan internasional dan pertumbuhan ekonomi Malaysia.
- Ketegangan geopolitik
Ketegangan geopolitik dapat berdampak negatif pada investasi dan pertumbuhan ekonomi.
Meskipun terdapat beberapa risiko, Moody's tetap optimis ekonomi Malaysia akan terus tumbuh positif pada 2025. Hal ini didorong oleh kebijakan pemerintah yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan diversifikasi ekonomi Malaysia. (Laura Oktaviani Sibarani)