Perputaran Uang Lebaran Tahun Ini Diperkirakan Turun

Ilustrasi. Foto: Dok MI

Perputaran Uang Lebaran Tahun Ini Diperkirakan Turun

M Ilham Ramadhan Avisena • 18 March 2025 15:32

Jakarta: Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Pengembangan Otonomi Daerah Sarman Simanjorang menilai perputaran uang selama libur Idufitri 1446 Hijriah diprediksi menurun seiring dengan berkurangnya jumlah pemudik.

Berdasarkan survei dari Badan Kebijakan Transportasi, Pusat Statistik, Kementerian Perhubungan, dan akademisi, jumlah pemudik Idulfitri 2025 diperkirakan mencapai 146,48 juta orang (sekitar 52 persen dari populasi Indonesia), mengalami penurunan 24 persen dari tahun lalu yang mencapai 193,6 juta orang.

Jika tahun lalu perputaran uang selama Idulfitri 2024 mencapai Rp157,3 triliun, maka pada Idulfitri 2025 diprediksi mencapai Rp137,975 triliun.

"Prediksi ini dihitung berdasarkan jumlah pemudik tahun ini sebanyak 146,48 juta orang atau setara dengan 36,26 juta keluarga, dengan asumsi empat orang per keluarga," kata Sarman melalui keterangan resmi, Selasa, 18 Maret 2025.

Dia mengatakan, jika rata-rata setiap keluarga membawa uang sebesar Rp3,75 juta, naik 10 persen dari tahun lalu, maka potensi perputaran uang mencapai Rp137,975 triliun. Jumlah itu masih berpotensi meningkat, tergantung dari uang yang dibawa oleh setiap keluarga.

Sementara jika rata-rata per keluarga membawa Rp4 juta, maka potensi perputaran bisa mencapai Rp145,04 triliun. Sehingga, rentang estimasi perputaran uang pada Lebaran tahun ini berada di kisaran Rp137 triliun hingga Rp145 triliun.
 

Baca juga: 

Penukaran Uang Baru BI Dibuka Lagi 16 Maret, Ini Langkah-langkahnya



(Ilustrasi. MI/Susanto)

Perputaran uang di beberapa sektor usaha

Berbagai sektor usaha yang akan menikmati perputaran uang ini antara lain industri makanan dan minuman, fashion, ritel, pedagang sembako, dan sektor pariwisata seperti hotel, restoran, destinasi wisata, UMKM, dan transportasi.

Adapun pemerintah diketahui berupaya menggenjot konsumsi rumah tangga dengan berbagai stimulus seperti optimalisasi penyaluran bansos; diskon tiket pesawat, tarif tol, belanja, dan paket pariwisata; stabilitas harga pangan; pencairan THR ASN dan pekerja swasta; dan bonus lebaran untuk pengemudi ojek online (ojol).

"Diharapkan peningkatan konsumsi rumah tangga selama libur Idulfitri 2025 mampu menggenjot pertumbuhan ekonomi triwulan I 2025 ke level lima persen, menjadi fondasi pertumbuhan triwulan II hingga IV 2025, sehingga target pertumbuhan ekonomi 5-5,1 persen pada 2025 dapat tercapai," tutur Sarman.

Perputaran uang di daerah tujuan mudik juga akan meningkatkan produktivitas ekonomi lokal dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional.

"Diharapkan para pelaku usaha di daerah dapat memanfaatkan momentum ini dengan memberikan pelayanan terbaik agar pemudik membelanjakan uang mereka di kampung halaman," kata Sarman.

Lebih lanjut, faktor yang menyebabkan penurunan perputaran uang tersebut ialah jarak antara libur Natal-Tahun Baru (Nataru) dan Idulfitri yang berdekatan, sehingga masyarakat yang sudah berlibur saat Nataru tidak lagi merencanakan mudik.

Kemudian kondisi ekonomi yang mendorong masyarakat untuk lebih berhemat, terutama dengan biaya pendidikan menjelang tahun ajaran baru. Lalu maraknya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK); penurunan daya beli masyarakat; dan faktor cuaca yang mempengaruhi niat masyarakat untuk pulang kampung.

Dengan estimasi itu, maka uang layak edar yang telah disiapkan Bank Indonesia sebesar Rp180,9 triliun diperkirakan tak akan terserap sepenuhnya pada Lebaran kali ini.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)