Hujan deras melanda Korea Selatan selama lima hari berturut-turut, memicu terjadinya banjir bandang dan tanah longsor. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 21 July 2025 06:21
Seoul: Hujan deras yang melanda Korea Selatan selama lima hari berturut-turut telah menewaskan sedikitnya 14 orang dan menyebabkan 12 lainnya hilang, menurut laporan resmi pemerintah pada Minggu, 20 Juli.
Melansir dari The Telegraph Online, Senin, 21 Juli 2025, Kementerian Dalam Negeri dan Keselamatan Korea Selatan menyatakan bahwa satu orang tewas di hari Minggu setelah rumahnya runtuh akibat hujan deras. Sementara satu orang lainnya ditemukan meninggal setelah terseret arus sungai yang meluap di Gapyeong, timur laut Seoul.
Di kota Sancheong, wilayah selatan negara itu, delapan orang dilaporkan meninggal dunia dan enam lainnya hilang pada Sabtu setelah hujan deras memicu tanah longsor, banjir bandang dan meruntuhkan rumah warga.
Laporan kementerian juga menyebutkan bahwa enam orang lainnya masih dinyatakan hilang di Gapyeong dan kota Gwangju, selatan Korea Selatan.
Pekan lalu, tiga jenazah ditemukan di dalam mobil yang terendam banjir, dan satu korban jiwa lainnya tercatat di Osan—selatan Seoul—setelah mobilnya tertimbun tanah dan beton akibat runtuhnya dinding penahan jalan layang saat hujan deras.
Hingga pukul 9 pagi pada Minggu, sekitar 3.840 warga masih mengungsi dari rumah mereka, menurut data kementerian. Hujan telah berhenti di sebagian besar wilayah Korea Selatan, dan peringatan hujan lebat telah dicabut.
Sejak Rabu, wilayah selatan Korsel menerima curah hujan antara 600 hingga 800 milimeter, atau setara 24 hingga 31 inci.
Baca juga: Banjir dan Cuaca Ekstrem Ancam Korea Selatan hingga Akhir Pekan ini