Putri Purnama Sari • 2 September 2025 12:57
Jakarta: Kasus penembakan terhadap Leonardo Zetro Purba, seorang diplomat Indonesia yang bertugas di Lima, Peru, menjadi perhatian publik internasional. Zetro, yang baru sekitar lima bulan bertugas di Peru, meninggal dunia setelah ditembak oleh dua orang tak dikenal pada Senin, 1 September 2025, malam waktu setempat.
Dua orang tak dikenal tersebut melepaskan tiga kali tembakan, salah satunya mengenai kepala Zetro Purba, ketika ia tengah bersepeda menuju apartemennya di Avenida César Vallejo.
Meski sempat dilarikan ke Klinik Javier Prado, nyawanya tak tertolong akibat luka serius yang dideritanya. Istri korban yang menunggu di depan gedung apartemen selamat tanpa cedera dan kini berada di bawah pengamanan polisi bersama anak-anaknya.
Profil Leonardo Zetro Purba
Leonardo Zetro Purba adalah seorang diplomat Indonesia yang berusia 40 tahun. Ia menjabat sebagai Penata Kanselerai Muda di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Lima, Peru.
Sebelum ditugaskan ke Peru, Zetro pernah bertugas di KJRI Melbourne, Australia pada periode 2019–2022, di mana ia menjabat sebagai Bendahara sekaligus Penata Kerumahtanggaan.
Pada awal 2025, ia dipindahkan ke Peru dan mulai mengemban amanah sebagai diplomat di Lima. Rekan-rekannya mengenal Zetro sebagai sosok yang ramah, berdedikasi tinggi, serta pekerja keras dalam menjalankan tugas diplomatiknya.
Kronologi Penembakan
Peristiwa penembakan terjadi pada Senin malam, 1 September 2025 waktu setempat. Lokasi kejadian berada di kawasan Lince, Lima, Peru.
Berdasarkan informasi, Zetro ditembak saat sore waktu setempat, dia ditembak orang tak dikenal setelah ambil uang di atm. Korban kemungkinan diikuti dan sesampainya di apartemen, terjadi upaya perampasan uang dari yang bersangkutan. Diketahui terdengar tembakan tiga kali ke Zetro.
Respons Pemerintah Indonesia dan Peru
Kepolisian Peru langsung mengaktifkan Plan Cerco, sebuah operasi khusus untuk mengepung area untuk mengejar pelaku serta mengumpulkan bukti dari kamera pengawas di sekitar lokasi.
Dugaan sementara, pelaku adalah orang asing dan kemungkinan pembunuh bayaran, namun motifnya masih dalam penyelidikan.
Kementerian Luar Negeri melalui Menlu Sugiono menyampaikan duka cita mendalam. Pemerintah juga memastikan akan memberikan pendampingan penuh kepada keluarga almarhum, termasuk pendidikan untuk anak-anaknya.
“Sekali lagi, kami sangat berduka masa kehilangan. Saudara Zetro Purba adalah seorang penantakan selerai di Kedutaan RI di Lima, seorang pegawai yang penuh dedikasi, dan saya harap yang terbaik bisa kita berikan dalam rangka mengusut kasus ini hingga tuntas,” ucap Menlu Sugiono.
“Kepada keluarganya kami juga berkomitmen untuk bisa mengurus dan menyelesaikan pendidikan bagi anak-anak almarhum. Sekali lagi, semoga Zetro tenang di sana, dan kita yang ditinggalkan diberi kesabaran dan ketegaran menghadapi musibah ini,” lanjutnya.