Anak-anak di Gaza banyak menderita kelaparan. Foto: Anadolu
Muhammad Reyhansyah • 27 August 2025 12:08
Gaza: Kepala Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), Philippe Lazzarini, pada Selasa, 26 Agustus 2025 mengecam kebijakan Pemerintah Israel yang menyangkal adanya kelaparan di Gaza. Ia menyebut hal itu sebagai tindakan “memalukan.”
“Saat ini ada kelaparan di Gaza. Ini adalah kelaparan buatan manusia yang digerakkan oleh kehendak politik dan militer,” kata Lazzarini dalam konferensi pers di Santander, Spanyol, seperti dikutip Anadolu, Rabu, 27 Agustus 2025.
Menurutnya, situasi kemanusiaan di Gaza telah mencapai titik terendah.
“Gaza hari ini seperti neraka. Orang-orang tidak hanya mati karena bombardemen, tetapi juga mati karena kelaparan. Bahkan ketika mereka keluar mencari makanan, mereka dibunuh,” ujar Lazzarini.
Lazzarini menyesalkan kegagalan komunitas internasional merespons peringatan soal kelaparan di Gaza. “Hari ini kita menyaksikan impunitas total bagi Israel. Tidak ada biaya ekonomi, politik, atau diplomatik bagi mereka yang melakukan pelanggaran ini,” tegas Lazzarini.
Ia menyerukan gencatan senjata segera serta akses tanpa hambatan bagi bantuan kemanusiaan. Disebutkan, bantuan setara dengan 6.000 truk UNRWA cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan warga Palestina selama dua bulan masih ditahan di luar Gaza.
Lazzarini juga mengingatkan bahwa jumlah pekerja kemanusiaan yang terbunuh sangat tinggi, dengan lebih dari 360 staf UNRWA tewas di Gaza sejak awal serangan Israel.
Lazzarini mengutuk keras serangan udara Israel terhadap Rumah Sakit Nasser di Khan Younis yang menewaskan warga sipil dan jurnalis.
Ia juga menyerukan dukungan bagi jurnalis Palestina, menekankan bahwa mereka adalah “satu-satunya saksi” atas apa yang terjadi di Gaza, mengingat Israel menolak mengizinkan jurnalis internasional masuk untuk memverifikasi kondisi di lapangan.