Kerusakan akibat serangan Rusia di Kyiv, Ukraina. (Anadolu Agency)
Kyiv: Serangan drone dan rudal Rusia menewaskan sedikitnya 14 warga sipil dan melukai puluhan lainnya dalam serangan udara semalam di berbagai wilayah Ukraina, termasuk ibu kota Kyiv, pada Senin, 24 Juni 2025. Sembilan orang dilaporkan tewas di Kyiv, di mana sebuah gedung apartemen sebagian runtuh akibat hantaman langsung.
Mengutip dari Gulf Today, Selasa, 24 Juni 2025, serangan ini terjadi bertepatan dengan kunjungan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ke Inggris, di mana ia bertemu secara pribadi dengan Raja Charles III dan dijadwalkan bertemu Perdana Menteri Keir Starmer menjelang KTT NATO pekan ini di Den Haag.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim sistem pertahanan udaranya menembak jatuh 23 drone Ukraina pada malam yang sama.
Angkatan Udara Ukraina menyebut Rusia meluncurkan total 352 drone dan decoy, bersama dengan 11 rudal balistik dan lima rudal jelajah. Sebanyak 339 drone dan 15 rudal berhasil dicegat atau di-jamming sebelum mencapai target.
NATO menegaskan kembali dukungannya kepada Ukraina. Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte menyebut bahwa jalur Ukraina menuju keanggotaan NATO “tidak dapat dibalik.” Ia menambahkan, “Respons NATO terhadap setiap serangan Rusia terhadap aliansi akan sangat menghancurkan.”
Kunjungan Zelensky ke Inggris
Di Ukraina selatan, sebuah serangan rudal balistik Rusia menghancurkan sebuah sekolah menengah atas di wilayah Odesa, menewaskan dua staf sekolah. Tidak ada anak-anak yang berada di lokasi karena liburan musim panas. Presiden Zelensky menyebut serangan itu “benar-benar gila.”
Serangan terbaru ini terjadi kurang dari seminggu setelah Rusia menewaskan 28 orang di Kyiv, termasuk 23 orang di sebuah gedung apartemen yang hancur total akibat hantaman langsung rudal.
Menurut Institut Studi Perang yang berbasis di Washington, meskipun Rusia berupaya mendorong penetrasi lebih dalam ke Ukraina di sepanjang garis depan sepanjang 1.000 kilometer, tidak ada kemajuan signifikan yang dicapai. “Rusia sangat bergantung pada infanteri yang kurang terlatih untuk mengejar keuntungan, menghadapi pertahanan Ukraina yang semakin berbasis drone,” tulis laporan tersebut.
Zelensky menyatakan bahwa data awal menunjukkan Rusia menggunakan rudal buatan Korea Utara dalam serangan ke Kyiv. Ia menyebut Rusia, Korea Utara, dan Iran—yang memasok drone ke Rusia—sebagai “koalisi pembunuh.”
Dalam kunjungannya ke Inggris, Zelensky mengatakan pertahanan Ukraina dan strategi baru untuk menekan Rusia menjadi dua topik utama. Selain bertemu Raja Charles III untuk makan siang, ia juga dijadwalkan bertemu dengan PM Keir Starmer.
Perang Rusia-Ukraina
Di Kyiv, rudal dan drone menghantam kawasan permukiman, rumah sakit, dan infrastruktur olahraga di berbagai distrik. Kerusakan terparah terjadi di Distrik Shevchenkivskyi, di mana bagian dari gedung apartemen lima lantai runtuh. Wali Kota Kyiv Vitali Klitschko mengatakan sembilan orang tewas di lokasi tersebut.
Sepuluh orang lainnya, termasuk seorang wanita hamil, berhasil diselamatkan dari gedung bertingkat tinggi di dekatnya yang juga rusak parah. Puluhan kendaraan terbakar atau rusak akibat serpihan.
Serangan juga menghantam pintu masuk stasiun metro Sviatoshyn, melukai dua orang, menurut kepala administrasi militer Kyiv, Timur Tkachenko. Ia menyebut lebih dari 30 orang terluka di seluruh kota.
Stasiun bawah tanah di Kyiv selama ini digunakan sebagai tempat perlindungan dari serangan udara, dan pada malam-malam ketika serangan terjadi hampir setiap hari, banyak warga berlindung di dalamnya.
Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Noël Barrot menyebut serangan-serangan terbaru itu menunjukkan “kekejaman tanpa batas” Rusia terhadap warga sipil, dan menjanjikan sanksi tambahan dari Uni Eropa terhadap Moskow.
Di wilayah Chernihiv, serangan drone pada Minggu malam menewaskan dua orang dan melukai sepuluh lainnya, termasuk tiga anak-anak.