Ilustrasi ledakan. (Metrotvnews.com)
Willy Haryono • 23 June 2025 15:43
Damaskus: Setidaknya 22 orang tewas dan puluhan lainnya terluka ketika seorang pelaku bom bunuh diri meledakkan dirinya di Gereja Mar Elias di Dweila, Damaskus, Suriah, pada Minggu, 22 Juni 2025, menurut otoritas kesehatan serta sumber keamanan setempat.
Insiden ini merupakan serangan bom bunuh diri pertama di Damaskus sejak Bashar al-Assad digulingkan pada Desember lalu.
Mengutip dari AsiaOne, Senin, 23 Juni 2025, Kementerian Dalam Negeri Suriah mengatakan bahwa pelaku adalah anggota kelompok Islamic State (ISIS). Ia memasuki gereja, melepaskan tembakan, lalu meledakkan rompi peledaknya.
Salah satu sumber keamanan mengatakan dua orang terlibat dalam serangan, termasuk orang yang meledakkan dirinya sendiri. ISIS sendiri telah menjadi dalang dari beberapa upaya serangan terhadap gereja-gereja di Suriah sejak jatuhnya Assad, dan ini yang pertama berhasil, menurut sumber keamanan lainnya kepada Reuters.
Kantor berita pemerintah Suriah mengutip kementerian kesehatan yang mengatakan bahwa 62 orang juga terluka dalam insiden itu. Siaran langsung dari lokasi oleh pertahanan sipil Suriah, White Helmets, menunjukkan pemandangan kehancuran dari dalam gereja, termasuk lantai berlumuran darah, bangku-bangku dan batu bata yang hancur.
Presiden Suriah, Ahmed al-Sharaa, yang memimpin serangan terhadap Assad dan memimpin negara tersebut selama masa transisi, mengatakan bahwa ia akan melindungi kaum minoritas.
"Kami dengan tegas mengutuk bom bunuh diri teroris yang menjijikkan di Gereja Ortodoks Yunani Mar Elias di Damaskus," kata Kementerian Luar Negeri Yunani.
"Kami menuntut agar otoritas transisi Suriah meminta pertanggungjawaban bagi mereka yang terlibat dan menerapkan langkah-langkah untuk menjamin keselamatan komunitas Kristen serta kelompok agama lainnya."
ISIS kerap menargetkan kaum minoritas agama, termasuk serangan besar terhadap peziarah Syiah di Sayeda Zainab pada tahun 2016. Serangan terbaru ini menegaskan kemampuan kelompok tersebut dalam mengeksploitasi celah keamanan, meski kendali teritorialnya telah runtuh. (Nada Nisrina)
Baca juga: Operasi Gabungan Qatar-FBI Temukan 30 Sisa Jenazah Korban ISIS di Suriah