Forum Ad-Din Bicara membahas pendekatan keagamaan. Foto: Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta
Fajar Nugraha • 20 June 2025 19:31
Jakarta: Hubungan yang erat antara ulama Malaysia-Indonesia diwakili dengan penyelenggaraan program ikonik IKIMfm, Forum Bicara Ad-Din di Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta.
Program kerja sama strategis antara Institut Pemahaman Islam Malaysia (IKIM) dan Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta ini mempertemukan 15 organisasi keagamaan di Indonesia termasuk organisasi non-Muslim dengan mengusung tajuk "Membangun Bangsa yang Beradab: Fiqih Nusantara dan Inspirasi Piagam Madinah".
Duta Besar Malaysia untuk Indonesia, Dato' Syed Mohamad Hasrin Tengku Hussin mengatakan bahwa program ini dipandang sangat positif dalam rangka mempererat hubungan luar negeri antara Malaysia dan Indonesia.
"Dalam konteks masyarakat Malaysia, program ini juga menjadi kesempatan untuk belajar tentang keunikan dan perbedaan antara Malaysia dan Indonesia. Meskipun sering dianggap serupa, kedua negara memiliki identitas dan perbedaan masing-masing yang dapat dipelajari dan diadaptasi," kata Dato Syed Mohamad Hasrin Tengku Hussin.
Sementara itu, Dirjen IKIM, Prof. Madya Dato' Dr. Mohamed Azam Mohamed Adil menyampaikan bahwa Forum Ad-Din Bicara membahas pendekatan keagamaan, bagaimana kita ingin menghadirkan aspek kesederhanaan dalam kehidupan yang tenteram dan damai dengan konsep Fiqih Ta’ayush (hidup bersama).
“Rencananya setelah ini akan ada lagi kolaborasi seperti ini,” ujarnya.
Dalam sesi forum, ia juga menyampaikan pentingnya menjadikan Piagam Madinah sebagai inspirasi untuk membangun kehidupan bermasyarakat yang rukun dan damai di tengah perbedaan.
Mohamed Azam juga menyampaikan apresiasinya atas kontribusi tokoh intelektual Indonesia yang telah memberikan dampak besar di Malaysia seperti Buya Hamka dan mendiang Mohammad Natsir.
“Ada usulan bagaimana mengumpulkan tokoh intelektual terkemuka Malaysia dan Indonesia untuk membahas gagasan yang memiliki kesamaan budaya, agama, dan kerukunan,” imbuhnya.
Selain Mohamed Azam, dalam forum tersebut turut dibahas pula Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama, KH. Zulfa Mustofa dan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Sudarnoto Abdul Hakim.
Ormas keagamaan yang hadir antara lain MUI, Muhammadiyah, Nahdatul Ulama, Parisada Hindu Dharma Indonesia, Keuskupan Agung Jakarta, Sangha Theravada Indonesia, dan Majelis Keagamaan Khonghucu.