Pasukan Israel di Gaza. Foto: Anadolu
Fajar Nugraha • 11 November 2025 09:56
Gaza: Turkiye berupaya memastikan perjalanan aman sekitar 200 warga sipil yang terjebak di terowongan di Gaza. Warga sipil ini memfasilitasi pemulangan seorang tentara Israel yang gugur di sana lebih dari satu dekade lalu, ungkap seorang pejabat senior Turki pada Minggu malam.
Hamas sebelumnya mengatakan bahwa para pejuang yang bersembunyi di wilayah Rafah yang dikuasai Israel tidak akan menyerah kepada Israel dan mendesak para mediator untuk menemukan solusi atas krisis yang mengancam gencatan senjata yang telah berlangsung sebulan.
Secara terpisah pada hari Minggu, Israel mengatakan telah menerima jenazah Hadar Goldin, seorang perwira militer yang tewas dalam penyergapan di Gaza selama perang Israel-Hamas tahun 2014, setelah serah terima oleh Palang Merah.
"Turki memfasilitasi pemulangan jenazah Hadar Goldin ke Israel setelah 11 tahun setelah upaya intensif (yang mencerminkan) komitmen Hamas yang jelas terhadap gencatan senjata," ujar pejabat itu, seperti dikutip dari Daily Sabah, Selasa 11 November 2025.
"Pada saat yang sama, kami berupaya memastikan perjalanan yang aman bagi sekitar 200 warga sipil Gaza yang saat ini terjebak di terowongan," kata pejabat tersebut.
Turki merupakan penandatangan kesepakatan gencatan senjata Israel-Hamas bulan lalu, yang didukung oleh Presiden AS Donald Trump. Turki memiliki hubungan dekat dengan kelompok Palestina tersebut dan telah mengecam keras kampanye militer genosida Israel di Gaza.
Baru-baru ini, delegasi Hamas menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Presiden Recep Tayyip Erdo?an dan Turkiye atas peran mediasi dan penjamin mereka dalam mengamankan dan memantau kesepakatan gencatan senjata Gaza dalam pertemuan baru-baru ini dengan kepala Organisasi Intelijen Nasional (MIT) pekan lalu.
Fase pertama dari 20 poin kesepakatan gencatan senjata Gaza yang digagas Presiden AS Donald Trump mulai berlaku pada 10 Oktober. Fase pertama mencakup pembebasan sandera Israel dengan imbalan hampir 2.000 tahanan Palestina.
Sejak saat itu, Israel telah melanggar perjanjian setidaknya 194 kali dengan mengklaim anggota Hamas melintasi "garis kuning" zona gencatan senjata dan menyerang tentara Israel, menurut kantor media pemerintah Gaza.
Kantor media tersebut juga menyatakan bahwa dari 10 Oktober hingga akhir bulan, hanya 3.203 truk yang memasuki Gaza dari 13.200 truk yang seharusnya masuk berdasarkan kesepakatan, dengan tingkat kepatuhan sebesar 24%.
Presiden Erdo?an mengecam Israel karena "mencari-cari alasan" untuk melanggar kesepakatan dan "melanjutkan pembantaian."
"Semua orang tahu rekam jejak buruk Israel dalam hal menepati janji," kata Erdo?an Jumat lalu.
Ia menekankan bahwa kelanjutan gencatan senjata, pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza, dan transisi ke fase rekonstruksi Gaza hanya akan mungkin terjadi "jika Israel dipaksa dalam semua hal ini."
Sejak meningkatnya kekerasan di Gaza pada 7 Oktober 2023, Turki telah muncul sebagai salah satu negara paling aktif yang mendukung rakyat Palestina melalui bantuan kemanusiaan berskala besar, mediasi diplomatik, dan seruan untuk akuntabilitas di bawah hukum internasional.
Dari pengiriman bantuan besar-besaran dan evakuasi pasien hingga diplomasi bolak-balik yang dipimpin oleh para pejabat senior, Ankara telah mempertahankan upayanya selama hampir dua tahun sambil menegaskan bahwa perdamaian yang adil dan abadi hanya dapat dicapai melalui solusi dua negara.
Erdo?an dan Menteri Luar Negeri Hakan Fidan telah menjalin kontak terus-menerus dengan mitra regional dan internasional, termasuk Mesir, Qatar, dan AS, untuk mendorong persyaratan gencatan senjata yang dapat diterima semua pihak.
Di platform internasional, Ankara telah berulang kali mengutuk serangan Israel terhadap wilayah sipil dan pembatasan masuknya bantuan, menyebutnya sebagai pelanggaran hukum humaniter. Turki telah mendukung upaya hukum untuk meminta pertanggungjawaban para pelaku dan menyuarakan dukungan penuh atas pengakuan negara Palestina berdasarkan perbatasan pra-1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.
Pemerintah menangguhkan perdagangan dengan Israel awal tahun ini sebagai protes atas serangan yang terus berlanjut dan hambatan terhadap konvoi bantuan, sembari mendesak negara-negara lain untuk melakukan tekanan serupa.
Tahun lalu, Ankara juga bergabung dengan kasus genosida terhadap Israel di Mahkamah Internasional (ICJ), yang diajukan oleh Afrika Selatan, atas kejahatan perangnya di Gaza.