Putra PB XIII Ceritakan Momen Emosional hingga Ekstrem Bersama Ayahnya

Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Hangabehi. (Metro TV/Eka Hari Wibawa)

Putra PB XIII Ceritakan Momen Emosional hingga Ekstrem Bersama Ayahnya

Eka Hari Wibawa • 4 November 2025 22:36

Solo: Wafatnya Raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Sri Susuhunan Pakubuwono XIII, menyisakan kenangan mendalam bagi putranya, Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Hangabehi. Dia mengenang momen penuh haru sekaligus ekstrem bersama sang ayah, mulai dari mengajari menulis hingga pengalaman nekat melihat erupsi Merapi dari dekat.

Salah satu momen paling menyentuh terjadi saat PB XIII mengalami stroke. Kala itu, KGPH Hangabehi yang masih duduk di bangku SMP menjadi pendamping setia ayahnya dalam masa pemulihan.

“Pengalaman yang tidak saya lupakan adalah saat membantu beliau masa pemulihan stroke,” ujarnya dengan suara bergetar, Selasa, 4 November 2025, kepada Metro TV.

Ia menceritakan PB XIII bersungguh-sungguh belajar kembali menulis dan membaca setelah stroke memengaruhi fungsi motoriknya.

“Beliau kesusahan berbicara, menulis, dan kehilangan ingatan. Saya diminta mengajari menulis, membaca, bahkan memimpin salat lima waktu. Itu momen paling emosional,” ucap dia.



PB XIII. (Dok Instagram: @pakoeboewono.13)


Momen Ekstrem Bersama PB XIII

Selain momen haru, KGPH Hangabehi juga mengungkap pengalaman ekstrem bersama PB XIII. Salah satunya saat erupsi besar Gunung Merapi pada 1995. Saat itu ia masih SD.

"Sinuwun ngajak saya motoran (mengendarai motor) ke arah Merapi, saya bingung, kan jalanya nguyak-nguyak (rusak) gitu, dan ku tanya mau dibawa ke mana, katanya 'aku pengen ndelok Merapi mbledos seko cedak (aku mau melihat Merapi meletus dari dekat), lah itu kan bagi saya ekstrem," jelas dia sembari tersenyum mengingat momen itu.  Kala itu, kata dia, yang ada dipikirannya ialah menghindar. Tapi Pakubuwono XIII malah mendekat Merapi yang sedang erupsi. 

"Kan kalau yang lain menghindar ini malah motoran, pakai motor bebek saat itu, Kawasaki KZR, tetap lihat Merapi, waktu dulu aku masih kecil nangis, ya namanya juga anak kecil ya pasti nangis dibonceng liat Merapi kayak gitu, itu pengalaman paling ekstrem," tutur dia.

PB XIII. (Dok Instagram: @pakoeboewono.13)

Pengalaman menantang lain terjadi saat PB XIII mengajak KGPH Hangabehi naik ke atap keraton pada dini hari. Saat itu, PB XIII mengaku mendengar suara tangisan misterius.

KGPH Hangabehi menuturkan saat itu diminta PB XIII mencari sumber suara tangisan tersebut. 

"Semua bangunan (keraton) manjat, ada suara tangisan jam 2 pagi, kita telusur ternyata luwak. Itu juga pengalaman ekstrem buat saya, karena saya dipaksa untuk belajar tidak takut ketinggian," jelas dia. Sri Susuhunan Pakubuwono XIII memiliki nama lengkap Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Hangabehi. Beliau lahir di Surakarta pada 28 Juni 1948, dan merupakan putra tertua dari PB XII, raja sebelumnya.

Pakubuwono XIII naik takhta pada 2004, setelah menggantikan Sri Susuhunan Pakubuwono XII yang diketahui telah menjadi raja di Keraton Solo sejak tahun 1945 hingga 2004 atau selama 59 tahun.

Ia menduduki tahta didampingi oleh Permaisuri Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Pakubuwono. Dari pernikahannya dengan GKR Pakubuwono, ia dikaruniai seorang putra yaitu GRM Suryo Aryo Mustiko atau KGPH Purbaya.

Sri Susuhunan Pakubuwono XIII wafat pada Minggu Pon, 2 November 2025, di usia 77 tahun, setelah menjalani perawatan medis di RS Indriati, Kabupaten Sukoharjo. Sri Susuhunan Pakubuwono XIII dimakamkan Rabu, 5 November 2025, di Pemakaman Raja-raja Imogiri, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Lukman Diah Sari)