Apa Itu Tren Aura Farming? Tren yang Buat Pacu Jalur Mendunia

Rayyan Arkan Dikha 'aura farming' di lomba Pacu Jalur. (Know Your Meme)

Apa Itu Tren Aura Farming? Tren yang Buat Pacu Jalur Mendunia

Riza Aslam Khaeron • 12 July 2025 15:49

Jakarta: Dalam beberapa pekan terakhir, istilah "aura farming" ramai menghiasi linimasa media sosial global. Istilah ini mendadak populer setelah viralnya video Rayyan Arkan Dikha, anak laki-laki berusia 11 tahun asal Riau, yang menari di ujung perahu saat mengikuti lomba Pacu Jalur.

Aksinya yang ekspresif, percaya diri, dan tenang membuat netizen menyebutnya sebagai contoh sempurna dari "aura farming."

Awalnya, Pacu Jalur hanya dikenal sebagai tradisi lomba perahu di Sungai Kuantan, namun lewat video tersebut, tradisi lokal ini melonjak ke panggung internasional. Perpaduan antara ekspresi budaya daerah dan gaya ekspresif yang cocok dengan selera digital Gen Alpha membuat fenomena ini viral.

Namun, apa itu sebenarnya Aura Farming? Berikut penjelasannya:
 

Asal Usul Istilah "Aura Farming"

Mengutip Know Your Meme, "aura farming" merujuk pada tindakan yang dilakukan terus-menerus untuk membangun citra keren, berkarisma, atau penuh "aura" yang sebenarnya kalau dilihat tampak tidak perlu dan berusaha terlalu keras untuk tampil keren.

Aura farming sendiri terdiri dari dua kata, aura dan farming yang artinya bertenak. Jadi tindakan aura farming adalah kegiatan untuk "berternak" atau dalam konteks ini, mengumpulkan aura.


Gambar: Killua (kiri) dan Piccolo (kanan) aura farming. (Know Your Meme)

Kasusnya bisa dilihat dari foto diatas, di mana dua karakter anime seperti Piccolo (Dragon Ball) dan Killua (Hunter X Hunter) dalam pertarungan "aura". Killua berdiri menunggangi kuda meskipun dia bisa duduk atau Piccolo yang berdiri di atas gedung pencakar langit sambil berpose, seakan-akan mencoba untuk membuat orang lain terkesan dengan tindakan aneh dan ekstrim. 

Istilah ini berasal dari bahasa gaul internet yang berkembang di komunitas X/Twitter, Instagram, dan TikTok sejak pertengahan September 2024. Konsep ini awalnya populer di kalangan penggemar anime dan pengikut selebritas yang meniru gaya pamer atau tindakan berlebihan demi memperkuat kehadiran diri di mata publik daring.

Penggunaan pertama yang tercatat berasal dari TikTok, ketika pengguna @h.chua_212 mengunggah video bowling pada 28 Januari 2024 dengan caption "Aura Farming."

Dalam video tersebut, ia tampak melempar bola bowling dengan gaya yang terlalu dramatis dan ekspresif, bukan demi hasil lemparan, tapi demi gaya—sebuah bentuk "pencitraan" yang langsung dipahami audiens sebagai bentuk ironi. Video ini mengumpulkan lebih dari 1,9 juta penayangan dan 390 ribu likes hanya dalam setahun.

Istilah ini juga mulai digunakan di X/Twitter. Contohnya, pada 13 September 2024, pengguna @scubaryan_ menyebut rapper Duke Dennis sedang "aura farming" saat menggoyangkan anggur di tangannya seperti permen Skittles.

Aksi kecil yang tidak berkontribusi langsung pada kegiatan utama (makan), tapi dilakukan penuh gaya untuk membangun citra dianggap sebagai esensi dari aura farming. Tweet tersebut menjadi viral dengan lebih dari 830 ribu tayangan dan 10 ribu likes dalam lima bulan.
 
Baca Juga:
Pacu Jalur: Sejarah dan Makna Sakral Tradisi yang Mendunia
 

Viralnya Anak Penari di Pacu Jalur

Tren ini meledak ketika video seorang anak bernama Rayyan Arkan Dikha (atau Dika), berusia 11 tahun, beredar luas di TikTok. Dalam video tersebut, Dika berdiri di ujung perahu panjang Pacu Jalur, mengenakan pakaian serba hitam dan kacamata hitam, menari dengan gerakan repetitif yang sangat khas.

Gayanya yang tenang dan penuh aura langsung mengundang pujian dan peniruan dari berbagai belahan dunia.

Video yang diunggah oleh akun TikTok @lensa.rams ini dengan cepat mencapai jutaan tayangan, menginspirasi ribuan konten serupa, termasuk dari figur internasional. NFL star Travis Kelce bahkan menyamakan gaya Dika dengan tarian golnya dalam sebuah video yang mendapat lebih dari 13 juta views.

Diego Luna dari tim sepak bola nasional AS pun menirukan gaya itu dalam selebrasi gol ke gawang Guatemala.

Puncaknya, pemerintah Provinsi Riau menunjuk Dika sebagai Duta Pariwisata Riau dan memberinya beasiswa sebesar Rp20 juta.

"Saya sangat senang, nggak nyangka bisa ketemu Pak Gubernur," ujar Dika.
 

Pacu Jalur Menjadi Fenomena Global

Pacu Jalur sendiri merupakan lomba perahu tradisional dari Kuantan Singingi, Riau, yang telah ada sejak abad ke-17.

Biasanya diikuti oleh puluhan tim dengan belasan pendayung dan satu anak di ujung perahu yang disebut "Tukang Tari." Peran Tukang Tari adalah menyemangati dan memberikan ritme bagi pendayung melalui gerakan simbolik. Dalam budaya lokal, posisi ini dianggap penting dan sakral.

Namun kini, berkat viralitas Dika, Pacu Jalur bukan hanya dikenal sebagai warisan budaya lokal, tetapi juga menjadi sorotan dunia sebagai simbol ekspresi dan kreativitas anak bangsa. Aksi Dika yang menari dengan percaya diri dianggap merepresentasikan keberanian dan identitas generasi muda Indonesia.

Melansir The New York Times, 10 Juli 2025, Dika dianggap sangat tenang secara alami sambil—tenang di atas perahu sempit yang melaju cepat di sungai sambil berjoget-joget, menjadikannya perwujudan sempurna dari istilah "aura farming." Media tersebut juga menyoroti bagaimana istilah Gen Alpha ini menemukan konteks baru dalam tradisi kuno.

Aura farming mungkin berakar dari internet slang, tetapi dalam konteks Pacu Jalur, ia menjelma menjadi jembatan budaya antara tradisi dan dunia digital. Aksi seorang anak Indonesia dalam tradisi daerah berhasil menyedot perhatian global, sekaligus memperkuat posisi Pacu Jalur sebagai simbol kebanggaan nasional.

Dari tren Gen Alpha hingga diplomasi budaya, kisah Dika membuktikan bahwa bahkan gerakan kecil pun bisa berdampak besar—selama dilakukan dengan penuh aura.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Anggi Tondi)