DPRD Sulteng Khawatir Mobilisasi TKA di Area Tambang PT CPM

Wakil Ketua DPRD Sulawesi Tengah Aristan. Istimewa

DPRD Sulteng Khawatir Mobilisasi TKA di Area Tambang PT CPM

Whisnu Mardiansyah • 16 February 2025 16:41

Palu: Semenjak 2023, korporasi besar  masuk dalam pengelolaan pertambangan PT Citra Palu Minerals (CPM). Namun, area tambang ini tidak membawa manfaat ekonomi dan tidak berorientasi pada kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat sekitar.

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Tengah, Aristan menyampaikan dalam beberapa pekan terakhir, berbagai kelompok masyarakat datang berunjuk rasa menyampaikan keresahannya terkait aktivitas tambang.

Menurut Aristan, sebelum korporasi besar masuk berkolaborasi dalam pengelolaan tambang Peboya, masyarakat lingkar tambang masih bisa mengais rejeki melalui koperasi yang didirikan dengan tujuan mensejahterakan masyarakat lingkar tambang. Peniadaan koperasi dalam pengelolaan tambang emas Poboya adalah bom waktu perusahaan. 

Pengunjuk rasa juga menyampaikan, ditunjuknya Macmahon, perusahaan asing dari Australia, oleh BRMS sebagai kontraktor dalam pengelolaan tambang emas Poboya semakin mempersulit akses tenaga lokal bisa bekerja di PT CPM.

"Macmahon sebagai perusahaan asing dan kontraktor mining akan memobilisasi Tenaga Kerja Asing (TKA) mereka berkerja di tambang emas Poboya," jelas Aristan, Minggu, 16 Februari 2025.

Menanggapi keresahan masyarakat, Aristan meminta Kantor Wilayah Imigrasi dan Pemasyakatan (IMIPAS) untuk benar-benar memeriksa dokumen visa setiap TKA. Apakah sudah sesuai regulasi atau tidak sesuai Undang Undang Keimigrasian dan Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2021 yang mengatur tentang penggunaan tenaga kerja asing di Indonesia.

Selaku anggota DPRD Provinsi Sulteng, Aristan juga mendesak agar PT CPM sungguh-sungguh memperhatikan aspirasi dan keresahan masyarakat. Pasalnya, jika ini dibiarkan, akan berdampak pada meningkatnya angka kemiskinan dan tingkat pengangguran di Kota Palu.

"Masalah ini juga akan menimbulkan dampak sosial berupa terjadinya  kecemburuan sosial antara tenaga kerja asing dan tenaga kerja lokal serta masyarakat yang menggantungkan hidupnya di tambang emas Poboya," tutupnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Whisnu M)