Ilustrasi, pelaku UMKM toko kelontong. Foto: dok MI.
Husen Miftahudin • 20 March 2025 13:31
Jakarta: PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) menekankan pentingnya peran UMKM dalam menggerakkan ekonomi Indonesia. Maklum, UMKM berperan krusial dalam perekonomian Indonesia dan menjadi tulang punggung ekonomi dengan kontribusi lebih dari 60 persen terhadap PDB dan menyerap hampir 97 persen tenaga kerja.
Menteri UMKM Maman Abdurrahman mengapresiasi Sampoerna yang tidak hanya mendampingi tetapi juga menciptakan pasar bagi UMKM. Merujuk pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 7 Tahun 2021 tentang Kemudahan, Perlindungan, dan Pemberdayaan Koperasi dan UMKM, lanjut Maman, UMKM memiliki posisi strategis untuk memanfaatkan pasar sebesar 40 persen dari total pengadaan barang pemerintah lewat APBN.
Langkah yang dilakukan Sampoerna melalui SRC menjadi contoh klaster UMKM segmen ritel yang sukses. Ke depan, lanjutnya, tidak tertutup kemungkinan untuk membentuk klaster bagi produk-produk yang dibutuhkan oleh institusi pemerintah guna mengoptimalkan pangsa 40 persen belanja pemerintah.
"Apa yang dilakukan Sampoerna ini semakin memotivasi saya. Sampoerna sudah luar biasa, kami di Kementerian UMKM harus bisa lebih luar biasa lagi," ucap Maman dalam acara The Big Idea Forum, dikutip dari keterangan tertulis, Kamis, 20 Maret 2025.
Pada saat yang sama, Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyatakan salah satu strategi untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar delapan persen adalah dengan mendorong ekspansi pasar dalam negeri dan ekspor.
Kementerian Perdagangan (Kemendag) memiliki tiga program utama untuk mendorong pertumbuhan pasar. Pertama, mengamankan pasar dalam negeri. Pasar domestik yang besar harus diisi oleh industri dan UMKM lokal.
Ia mengatakan program yang dilakukan Sampoerna melalui Sampoerna Retail Community (SRC) dan Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC) sangat tepat untuk memperkuat pasar dalam negeri. "Program-program Sampoerna ini sangat tepat karena mampu mengisi pasar dalam negeri," ujar Budi.
Budi melanjutkan, program kedua Kemendag adalah meningkatkan pasar ekspor. Kemendag terus berupaya membuka pasar ekspor baru melalui berbagai perjanjian dagang.
Program ketiga adalah meningkatkan kemampuan UMKM untuk ekspor. Untuk bisa ekspor, UMKM harus memiliki manajemen dan kualitas produk yang baik serta menjamin kontinuitas produk.
"Kami akan membantu memasarkan produk-produk (UMKM) tersebut untuk ekspor. Kami memiliki perwakilan perdagangan, ITPC (Indonesian Trade Promotion Center) di 33 negara," papar dia.
Baca juga: Kolaborasi Pemerintah dan Swasta Dukung UMKM Naik Kelas |