Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berpidato di Knesset di Yerusalem pada 18 November 2024 [Abir Sultan/EPA-EFE]
Riza Aslam Khaeron • 12 April 2025 17:04
Tel Aviv: Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengecam keras surat terbuka yang ditandatangani oleh 250 tentara cadangan unit intelijen IDF yang menyerukan penghentian perang di Gaza. Surat tersebut diterbitkan pada Jumat, 11 April 2025, sebagai bentuk dukungan terhadap seruan serupa dari para veteran Angkatan Udara Israel.
"Ini kelompok kecil, bising, anarkis, dan terputus dari kenyataan," ujar Netanyahu, Tel Aviv, Jumat, 11 April 2025, mengutip Times of Israel.
Ia menuduh para penandatangan sebagai pensiunan yang tidak lagi aktif dan mengatakan bahwa mereka "mendorong musuh-musuh Israel untuk menyerang."
Para cadangan dari unit elite 8200 menyatakan bahwa perang justru membahayakan keselamatan sandera dan tidak lagi melayani tujuan strategis yang diklaim pemerintah.
"Perang yang berkelanjutan tidak menyumbang terhadap tujuan-tujuan yang dinyatakan dan hanya akan menyebabkan kematian sandera, tentara IDF, dan warga sipil tak berdosa," tulis mereka dalam surat yang dipublikasikan pada Jumat, 11 April 2025.
Kelompok ini tidak sendirian. Sehari sebelumnya, sekitar 1.000 veteran Angkatan Udara, termasuk 60 cadangan aktif, menandatangani surat terbuka yang menuntut pembebasan para sandera sebagai prioritas. Mereka menilai bahwa perang saat ini lebih melayani "kepentingan pribadi dan politik" daripada keamanan nasional.
Menanggapi hal ini, Kepala Staf Angkatan Udara Israel, Mayor Jenderal Tomer Bar, menyatakan bahwa cadangan aktif yang terlibat dalam surat tersebut tidak akan diizinkan untuk terus bertugas.
"Ini kebijakan yang menyakitkan, tetapi perlu," tegasnya.
Kelompok lain yang turut menandatangani surat serupa adalah sekitar 150 perwira angkatan laut dan puluhan dokter cadangan. Mereka mengungkapkan kekhawatiran atas meningkatnya kelelahan fisik dan mental di antara tentara cadangan serta tingginya tingkat ketidakhadiran dalam panggilan tugas.
Baca Juga: PBB: 36 Serangan Israel Hanya Membunuh Wanita dan Anak-anak |