Flores Timur: Aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali meningkat pada Jumat, 16 Agustus 2025. Status gunung dengan ketinggian 1.584 mdpl itu naik, dari Level III (Siaga) menjadi Level Awas atau IV.
"Data Deformasi (Tilt meter ) menunjukan adanya peningkatan yang signifikan. Kondisi ini, berpotensi terjadi letusan eksplosif," ujar Petugas Gunung Api Lewotobi Laki-laki, Herman Yosef Tobi, melansir Media Indonesia, Sabtu, 16 Agustus 2025.
Sementara itu Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat sejumlah data kegempaan dari tanggal 8-15 Agustus 2025. Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Muhammad Wafid mengungkap Gunung Lewotobi Laki-Laki telah terjadi tujuh kali gempa letusan.
"Empat kali gempa guguran, 43 kali gempa embusan, tiga kali gempa tremor harmonik," ungkap Wafid dalam keterangan resminya.
Selain itu, kata Wafid, terjadi 215 kali gempa tremor non-harmonik, 43 kali gempa low frequency, 24 kali gempa vulkanik dalam, 6 kali gempa tektonik lokal, dan 61 kali gempa tektonik jauh. Wafid mengungkapkan, data kegempaan menunjukkan peningkatan bertahap di kedalaman dangkal. Hal ini terlihat dari naiknya aktivitas gempa tremor non-harmonik.
"Erupsi terakhir yang terjadi pada 9 Agustus 2025, dan hingga laporan ini dibuat belum ada erupsi susulan. Kondisi ini mengindikasikan adanya tekanan yang tertahan di dalam gunung, yang jika tekanannya tinggi dapat memicu erupsi eksplosif," jelas Wafid.
Berdasarkan catatan sebelumnya, kata dia, erupsi eksplosif biasanya diawali oleh peningkatan aktivitas dalam waktu singkat. Sehingga perlu diwaspadai bila terjadi kenaikan gempa vulkanik dalam dan tremor non-harmonik.
"Karena hal ini bisa menjadi tanda tekanan gas yang sangat tinggi di dalam gunung, meskipun data kegempaan belum menunjukkan lonjakan besar," ujar Wafid.
Wafid menyebut, dalam seminggu terakhir, pemantauan deformasi dengan tiltmeter menunjukkan pengembungan yang cukup besar pada tubuh gunung, yang berpotensi memicu erupsi eksplosif. Sementara itu, data GNSS mulai memperlihatkan kenaikan dari rata-rata posisi vertikalnya, menandakan suplai magma dari kedalaman perlahan bergerak menuju bagian yang lebih dangkal.
Secara visual, saat ini gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut dengan intensitas sedang. Teramati asap kawah utama berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tipis, sedang hingga tebal tinggi sekitar 50-1000 meter dari puncak.
Sementara itu cuaca cerah hingga berawan, angin lemah hingga sedang ke arah utara, timur laut, barat daya, barat dan barat laut. Suhu udara sekitar 15-32°C. Terjadi letusan dengan tinggi 800-900 meter dari puncak, kolom abu letusan berwarna kelabu.
"Terjadi Guguran, namun secara visual, jarak dan arah luncuran tidak teramati. Karena aktivitasnya naik menjadi Level IV (Awas) Terhitung tanggal 16 Agustus 2025 pukul 08.00 maka kami imbau masyarakat dan wisatawan untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius enam kilometer dan sektoral barat daya - timur laut tujuh kilometer dari pusat erupsi," kata Wafid. (MI/PT).