PHRI Kudus Minta Transparansi Pembayaran Royalti Tersalurkan ke Pencipta Lagu

Kudus: Kisruh terkait royalti untuk pemutaran musik di hotel maupun restoran masih terus bergulir. Beberapa hotel di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah hingga saat ini beberapa sudah menerapkan pembayaran royalti. 

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kudus, Muhammad Kirom, telah menyampaikan sosialisasi pembayaran royalti dalam rapat rutin. "Ini kan masih jadi polemik dan terus berproses dari sisi penerapannya. Karena sampai saat ini pun para pelaku hotel dan resto masih mengeluhkan tarif royalti musiknya," kata Kirom, Selasa, 12 Agustus 2025. 

Kirom membeberkan, sudah ada hotel milik grup nasional seperti @hom Hotel Kudus by Horison yang telah mengikuti aturan pembayaran royalti lagu. "Beberapa pihak hotel yang sudah menuruti atau menjalankan yang sudah ditetapkan terkait royalti. Hotel yang berbintang dan skala nasional," beber Kirom.
 

Baca: PHRI Yogyakarta Sebut Sosialisasi Pembayaran Royalti Musik Tak Maksimal

Kirom menyatakan aturan pembayaran royalti lagu yang diputar di hotel atau restoran perlu dikaji. Pasalnya, saat ini para pelaku usaha restoran maupun hotel masih was-was dalam memutar lagu. 

"Hari ini kan masih banyak yang harus diketahui atau sosialisasi belum begitu detail atau merata. Sampai pelaku usaha hal ini kan masih berkembang teknisnya bagaimana," ujar Kirom. 

Mengenai aturan royalti, lanjut Kirom, butuh transparansi terkait jumlah yang harus dibayarkan para pelaku usaha hingga sampai pencipta lagu. Kemudian kejelasan terhadap lagu-lagu apa saja yang dibebaskan dari royalti. 

"Menurut saya, musik kan sebagai backsong atau pengiring. Karena tujuan ke hotel kan misal untuk bermalam terus ke restoran menikmati makanan," beber Kirom.