Kapolri dan PBNU Bahas Penanganan Kekerasan di Pesantren

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo/Medcom.id/Siti

Kapolri dan PBNU Bahas Penanganan Kekerasan di Pesantren

Siti Yona Hukmana • 12 February 2025 14:45

Jakarta: Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan audiensi dengan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Alissa Wahid, di Gedung Rupatama Mabes Polri, Jakarta. Audiensi ini membahas penanganan kekerasan terhadap santri pondok pesantren (ponpes).

"Hari ini beliau khusus mewakili NU untuk kita berbicara terkait dengan membuat MoU terkait dengan peristiwa-peristiwa kekerasan yang terjadi di pesantren," kata Listyo di Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu, 12 Februari 2025.
 

Baca: Kapolri Sebut Sinergi dengan NU Dibutuhkan untuk Jaga Keamanan Nasional

Listyo mengatakan kekerasan di ponpes merupakan salah satu isu yang menjadi perhatian publik, termasuk kepolisian. Sehingga, kata dia, Korps Bhayangkara turut memperluas satuan kerja (satker) untuk menangani kasus tersebut.

"Dengan terus membesarkan ataupun memperluas organisasi ataupun satuan kerja yang khusus menangani masalah isu-isu terharap kekerasan perempuan ataupun kekerasan anak, khusus dalam hal ini adalah kekerasan yang terjadi di pondok pesantren," ujar jenderal polisi bintang empat itu.

Jenderal Listyo mengaku segera merealisisakan MoU kerja sama antara Polri dan PBNU. Guna, menangani permasalahan kekerasan di ponpes.

"Tentunya kami segera akan mengambil langkah cepat atau segera merealisasikan MoU untuk segera bisa diimplementasikan," ucapnya.

Sementara itu, Alissa mengatakan pihaknya banyak berdiskusi tentang rencana kerja sama antara PBNU dengan Kepolisian Republik Indonesia. Salah satunya soal kekerasan di lembaga pendidikan.

Alissa mengatakan permasalahan itu menjadi fokus utama PBNU. Alissa menyebut PBNUU tengah melakukan langkah konkret untuk segera meminimalisasi, menurunkan, bahkan memberantas kekerasan di lingkungan pendidikan, sekolah, madrasah maupun pesantren.

"Oleh karena itu, kami membutuhkan bantuan dan kerja sama dari Kepolisian Republik Indonesia terkait hal ini," ungkapnya.

Selain kekerasan di dunia pendidikan, Alissa mengaku juga membahas soal radikalime dengan Kapolri. Menurutnya, tindak pidana radikalisme yang masih saja terjadi sangat perlu diwaspadai.

"Karena berlawanan dengan semangat, kalau di NU Hubulwathan Minal Iman. Alhamdulillah kami tadi disambut dengan diskusi yang sangat padat dan berbobot bersama Bapak Kapolri," pungkasnya.

Dalam audiensi ini Kapolri didampingi sejumlah pejabat utama (PJU) Mabes Polri, seperti Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho, Kadiv Propam Polri Irjen Abdul Karim, Direktur Tindak Pidana Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA)/ Pidana Perdagangan Orang (PPO) Brigjen Nurul Azizah. Sementara itu, Alissa didampingi sejumlah jajaran PBNU.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(M Sholahadhin Azhar)