Gedung yang rusak di Ukraina akibat serangan Rusia. Foto: Anadolu
Fajar Nugraha • 20 November 2025 05:14
Kyiv: Ukraina melaporkan salah satu serangan gabungan pesawat nirawak dan rudal terbesar dalam beberapa bulan terakhir yang dilakukan oleh Rusia. Sementara Moskow mengatakan serangan tersebut menargetkan lokasi industri militer.
“Setidaknya 25 orang, termasuk tiga anak-anak, tewas dan 73 lainnya luka-luka setelah serangan Rusia menghantam bangunan tempat tinggal di kota Ternopil, Ukraina barat, pada Rabu pagi,” kata pihak berwenang, menandai salah satu serangan paling mematikan dalam beberapa bulan terakhir, seperti dikutip dari Anadolu, Kamis 20 November 2025.
Layanan Darurat Negara Ukraina mengatakan lebih dari 160 tim penyelamat sedang bekerja di lokasi kejadian dengan sekitar 45 unit peralatan, termasuk sistem robotik. Tim penjinak ranjau juga telah menyurvei daerah sekitarnya.
Badan tersebut sebelumnya melaporkan bahwa tim penyelamat telah menyelamatkan 45 orang dari reruntuhan dan kebakaran terjadi setelah serangan, merusak bangunan tempat tinggal bertingkat tinggi serta fasilitas industri dan gudang.
Menteri Luar Negeri Andrii Sybiha mengutuk serangan tersebut, mengatakan tindakan Rusia menunjukkan bagaimana "'rencana perdamaian'-nya terlihat dalam kenyataan."
Sementara itu, Angkatan Udara Ukraina menyatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Rusia meluncurkan 48 rudal dan 476 drone dari berbagai arah, dengan target utama wilayah Lviv, Ternopil, dan Kharkiv.
Disebutkan bahwa pasukan pertahanan udara menembak jatuh atau menjinakkan 483 dari 524 aset serangan udara yang terdeteksi, termasuk 442 drone, 34 rudal jelajah Kh-101, dan tujuh rudal Kalibr.
Para pejabat Angkatan Udara mengatakan serangan dimulai pada Selasa malam dan melibatkan drone jenis Shahed, UAV jenis Gerbera, dan rudal jelajah yang diluncurkan dari wilayah Rusia dan Krimea yang diduduki.
Tujuh rudal dan 34 drone serang menghantam 14 lokasi, sementara serpihan yang jatuh tercatat di enam area.
Rusia mengklaim pasukannya melakukan "serangan besar-besaran dengan senjata presisi jarak jauh" terhadap fasilitas industri militer dan energi Ukraina di wilayah barat.
Kementerian Pertahanan mengatakan serangan itu, yang melibatkan rudal hipersonik Kinzhal dan UAV serang, dilakukan "sebagai respons" terhadap apa yang disebutnya serangan Ukraina terhadap lokasi sipil di Rusia.
Kementerian Pertahanan menyatakan "semua target yang ditentukan terkena serangan," sebuah klaim yang tidak dapat diverifikasi secara independen.