Survei Kepuasan Jemaah Haji, Kemenag Kembali Gandeng BPS

Anggota TIM SKJHI Budi Santoso. Foto: DKI/Media Center Haji (MCH)

Survei Kepuasan Jemaah Haji, Kemenag Kembali Gandeng BPS

Misbahol Munir • 20 May 2025 19:17

?Madinah: Kementerian Agama (Kemenag) selalu menggelar Survei Kepuasaan Jemaah Haji Indonesia (SKJHI) setiap penyelenggaraan ibadah haji. Untuk pelaksaan survei kali ini Kemenag menggandeng Badan Pusat Statistik (BPS).

?SKJHI ini dilakukan sejak 2010 dan mencerminkan tren tingkat kepuasan jemaah, setiap tahun. Tahun ini, Indonesia mendapatkan 203.320 kuota jemaah haji reguler. Dari jumlah itu, sebanyak 14.400 jemaah akan dipilih sebagai responden.

Anggota tim SKJHI Budi Santoso menjelaskan bahwa tujuan utama Survei Kepuasan Jemaah Haji Indonesia adalah mengevaluasi penyelenggaraan ibadah haji dan mendapatkan pengalaman langsung dari jemaah.

"Tujuan spesifiknya ada dua. Pertama, untuk mengetahui tingkat kepuasan jemaah haji Indonesia. Jadi ada namanya Indeks Kepuasan Jemaah Haji Indonesia (IKJHI). Kedua, tentu saja untuk mendapatkan masukan dari jemaah untuk perbaikan pelaksanaan layanan haji berikutnya," ujar Budi saat berbincang dengan Tim Media Center Haji (MCH) di ruang kerjanya di Madinah, Selasa, 20 Mei 2025.

Indikator yang diukur kata doktor statistik lulusan IPB ini meliputi; pelayanan petugas haji, layanan ibadah, transportasi (bandara ke hotel, hotel ke Masjidil Haram), akomodasi (hotel Madinah, Makkah, dan tenda di Arafah/Mina), layanan luar negeri, layanan kesehatan, layanan bagi lansia dan disabilitas.

"Proses pengolahan data nanti akan dilakukan penanggung jawab data dengan menggunakan aplikasi pengolahan data, kemudian setelah itu kita akan melakukan analisis data. Analisis data ini akan banyak dilakukan di Jakarta," kata dia.

Selain data kuantitatif, tim juga mengumpulkan informasi kualitatif berupa fenomena lapangan yang disampaikan langsung oleh jemaah. Data kualitatif ini dijadikan sebagai data pendukung atau justifikasi untuk memperkaya hasil analisis.
 

Baca juga: Jemaah Haji Indonesia Diimbau Patuhi Ketentuan Ihram Saat Tiba di Jeddah

Menurtu Budi, IKJHI dari tahun ke tahun menunjukkan tren peningkatan. Tahun 2024, indeks mencapai 88,20. Pemanfaatan data hasil survei ini digunakan oleh Kementerian Agama (Kemenag), Badan Perencanaan Nasional (Bappenas), instansi lainnya yang terkait pelayanan ibadah haji. Publikasi hasil survei dilakukan bersama antara BPS dan Kemenag.

Masukan dari stakeholder, termasuk jemaah dan Kemenag, turut digunakan dalam penyusunan kuesioner. Misalnya, kini sudah dimasukkan pertanyaan khusus tentang layanan untuk lansia dan penyandang disabilitas.

"Sebelum masa dari pelaksanaan haji kita lakukan rapat dengan Kemenag untuk mereview berbagai pertanyaan atau masukan dari yang nanti akan ditanyakan kemudian dari hasil IKJH tahun lalu masukan akan kita lakukan. Misal ada program baru seperti untuk lansia, disabilitas, kita sudah masukan ke dalam survei," jelasnya.

BPS tengah merencanakan penyempurnaan dimensi spiritualitas dan ibadah yang selama ini belum digarap mendalam. Instrumen yang digunakan sejak 2010 akan dievaluasi dan dikembangkan tahun depan agar lebih merefleksikan kebutuhan jemaah secara utuh.

Kata Budi, ?rekomendasi dari hasil survei terbagi menjadi rekomendasi internal, perbaikan layanan langsung oleh penyelenggara haji, dan rekomendasi eksternal, masukan terkait perubahan dari pihak Arab Saudi (misalnya, kebijakan hotel, transportasi, atau pelayanan syarikat).

Seperti diketahui, hasil survei BPS terkait Indeks Kepuasan Jemaah Haji Indonesia (IKJHI) pada 2024 sangat memuaskan, yakni mencapai angka 88,20.

"Indeks Kepuasan Jemaah Haji 88,20, secara umum kalau di atas 85 itu masuk kategori sangat memuaskan," kata Direktur Sistem Informasi Statistik BPS Joko Parmiyanto di Jakarta, Jumat, 20 September 2024.

Joko menuturkan, berbagai inovasi dan terobosan yang dilakukan Kemenag mampu mendongkrak IKJHI yang sempat turun pada 2023. "Pada 2023, IKJHI sempat turun, meskipun saat itu masih dalam kategori sangat memuaskan. Ini yang kemungkinan dilakukan oleh teman-teman di Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah untuk melakukan perbaikan (layanan)," kata Joko.

"Terbukti, melalui inovasi-inovasi yang disebut Kemenag sebagai formula 4-3-5, mampu mendongkrak IKJHI tahun ini. Jemaah sangat puas," kata dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arga Sumantri)