Keutamaan Meminta Doa kepada Jemaah Haji

Jakarta: Dalam Islam, meminta doa dari orang yang baru pulang haji merupakan amalan yang dianjurkan. Orang yang menjalankan ibadah haji disebut sebagai dhuyufurrahman atau tamu-tamu Allah. Mereka datang memenuhi panggilan suci, meninggalkan dunia untuk berserah diri di hadapan Allah di Tanah Suci.

Rasulullah SAW bersabda:

“Orang yang berperang di jalan Allah, orang yang berhaji, dan orang yang berumrah adalah tamu-tamu Allah. Jika mereka berdoa kepada-Nya, Allah akan mengabulkannya.” (HR. Ibnu Majah)

Hadis ini menjadi dasar utama mengapa kita dianjurkan untuk meminta doa dari mereka,  karena doa mereka lebih mudah dikabulkan oleh Allah. Tak hanya itu, seseorang yang baru pulang berhaji mempunyai keutamaan yang luar biasa yakni seperti bayi yang baru lahir ke dunia. Nabi Muhammad SAW bersabda:

“Barang siapa berhaji lalu tidak rafats (berkata kotor) dan tidak berbuat fasik, maka ia kembali seperti hari ia dilahirkan oleh ibunya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dengan dosa-dosa yang telah diampuni, hati mereka menjadi lebih bersih. Maka, doa yang dipanjatkan dari hati yang suci dan tunduk, tentu lebih berpeluang dikabulkan.
 

Baca juga: Doa Berangkat Haji agar Selamat dan Lancar Menjalankan Ibadah di Tanah Suci

Meminta doa kepada orang lain, terutama yang telah menunaikan ibadah haji, adalah bentuk tawadhu’ (kerendahan hati). Hal ini juga menunjukkan pengakuan bahwa doa bisa menjadi jalan saling mendoakan dan mempererat ukhuwah islamiyah.

Para ulama terdahulu bahkan meminta didoakan oleh orang-orang saleh, termasuk yang baru pulang haji, sebagai bentuk ikhtiar batiniah.

Setelah menjalankan rukun Islam kelima, orang yang baru pulang dari haji biasanya mengalami perubahan spiritual yang mendalam. Mereka lebih khusyuk, lebih sabar, dan lebih dekat kepada Allah. Pada saat seperti itu, permohonan mereka lebih tulus dan sarat makna.