PBB: 40 Ribu Warga Mengungsi di Tepi Barat Akibat Operasi Militer Israel

Sekitar 40.000 warga Palestina mengungsi dari Tepi Barat. Foto: Anadolu

PBB: 40 Ribu Warga Mengungsi di Tepi Barat Akibat Operasi Militer Israel

Fajar Nugraha • 27 February 2025 15:14

Tepi Barat: Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Rabu 26 Februari 2025 melaporkan bahwa sekitar 40.000 warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki terpaksa meninggalkan rumah mereka akibat operasi militer Israel yang terus berlangsung.

JuruBicara PBB, Stephane Dujarric, dalam konferensi persnya menyampaikan pernyataan dari Kepala Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), Philippe Lazzarini, yang mengungkapkan bahwa lebih dari 50 orang, termasuk anak-anak, telah tewas sejak operasi militer Israel dimulai lima minggu lalu di wilayah tersebut. 

Selain meningkatnya jumlah korban jiwa, Dujarric menyoroti kerusakan yang meluas akibat serangan Israel di Tepi Barat, terutama di wilayah utara. Ia menyebut bahwa penghancuran infrastruktur publik, perataan jalan dengan buldoser, serta pembatasan akses kini telah menjadi hal yang umum.

“Gelombang pengungsian yang mencapai 40.000 orang terutama berasal dari kamp-kamp pengungsi di bagian utara Tepi Barat,” ujar Dujarric.

Dalam perkembangan terbaru, Dujarric melaporkan bahwa pasukan Israel melakukan penggerebekan selama 14 jam di Kota Nablus pada Selasa 25 Februari 2025, yang menyebabkan satu korban tewas dan sejumlah lainnya mengalami luka-luka. Selama operasi tersebut, tentara Israel juga menutup sejumlah pos pemeriksaan di sekitar Nablus, membuat warga setempat terjebak selama berjam-jam. 

PBB kembali menegaskan prinsip hukum internasional dalam penggunaan kekuatan oleh aparat keamanan, dengan menekankan bahwa tindakan mematikan hanya diperbolehkan jika benar-benar tidak dapat dihindari untuk melindungi nyawa atau mencegah cedera serius.

Melansir dari Anadolu Agency, Kamis 27 Februari 2025, militer Israel telah melancarkan operasi intensif di bagian utara Tepi Barat sejak bulan lalu, yang mengakibatkan sedikitnya 60 orang tewas dan ribuan lainnya kehilangan tempat tinggal. Eskalasi militer ini menambah panjang daftar korban kekerasan di Tepi Barat sejak serangan Israel ke Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023. 

Menurut data dari Kementerian Kesehatan Palestina, setidaknya 923 warga Palestina telah tewas dan hampir 7.000 lainnya mengalami luka-luka akibat serangan yang dilakukan oleh tentara Israel dan pemukim ilegal.

Di sisi hukum internasional, Mahkamah Internasional (International Court of Justice/ICJ) pada Juli 2023 menyatakan bahwa pendudukan Israel atas wilayah Palestina, termasuk Tepi Barat dan Yerusalem Timur, sebagai tindakan yang "melanggar hukum." Pengadilan juga menuntut agar Israel segera mengakhiri pendudukan dan mengosongkan semua pemukiman ilegal di wilayah tersebut. 

Namun, hingga saat ini, Israel terus melakukan operasi militer dan memperluas permukiman di wilayah Palestina, yang semakin memperburuk situasi kemanusiaan serta meningkatkan ketegangan di kawasan tersebut.

(Muhammad Reyhansyah)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)