Wapres AS JD Vance. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 29 March 2025 15:45
Pituffik: Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) JD Vance pada hari Jumat kemarin menegaskan kembali rencana Presiden Donald Trump untuk mengambil alih Greenland usai tiba di pulau yang dikuasai Denmark tersebut. Vance kemudian mengkritik Denmark yang disebut "tidak melakukan pekerjaan dengan baik" atas urusan Greenland.
Berbicara selama kunjungannya di Pangkalan Luar Angkasa Pituffik yang sangat penting secara strategis, bersama istrinya dan pejabat lainnya, Vance meyakinkan penduduk Greenland bahwa AS tidak akan menggunakan kekuatan militer untuk mencaplok wilayah tersebut dari Denmark.
Sebaliknya, ia mendesak rakyat Greenland untuk memutuskan hubungan dengan negara Skandinavia tersebut, yang telah memiliki Greenland selama lebih dari 300 tahun.
"Pesan kami kepada Denmark sangat sederhana: Anda belum melakukan pekerjaan dengan baik terhadap rakyat Greenland," kata Vance, dikutip dari India Today, Sabtu, 29 Maret 2025.
"Anda telah kurang berinvestasi pada rakyat Greenland, dan Anda telah kurang berinvestasi dalam arsitektur keamanan daratan yang luar biasa dan indah ini, yang dipenuhi dengan orang-orang luar biasa. Itu harus diubah,” sambungnya.
Menjelang kunjungan ke Greenland, Usha Vance menyebutnya sebagai "wisata budaya,” tetapi pada akhirnya dikurangi setelah terjadi kegaduhan dari kubu Greenland dan Denmark, yang dilaporkan tidak diajak berkonsultasi tentang rencana perjalanan keluarga wapres AS. Sebaliknya, pasangan Vance singgah di Greenland selama beberapa jam, dengan berbagai unggahan membanjiri media sosial, di mana mereka ditegur karena dinilai sebagai tamu tak diundang.
Sebuah jajak pendapat pada Januari lalu menunjukkan bahwa mayoritas warga Greenland menentang gagasan aneksasi oleh AS.
Ketika JD Vance ditanya tentang pernyataan Trump tentang "harus memiliki Greenland", ia mengatakan perlu ada lebih banyak keseriusan terhadap keamanan pulau itu.
"Kita tidak bisa mengabaikan tempat ini begitu saja. Kita tidak bisa mengabaikan keinginan Presiden," imbuhnya.
Teguran JD Vance terhadap Denmark tidak diterima dengan baik oleh Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen, yang mengatakan kepada BBC bahwa tidak "akurat" bagi Wakil Presiden AS untuk membidik negaranya, mengingat Denmark berdiri di sisi Amerika dalam "situasi yang sangat sulit."
Ia juga menyoroti bahwa Denmark telah secara signifikan meningkatkan anggaran pertahanan di Greenland, dan melakukannya lebih jauh dengan lebih banyak kapal Arktika, pesawat nirawak jarak jauh, kapasitas satelit, dan pengawasan.
Raja Denmark Frederik juga menolak rencana AS tersebut.
Sebelum kunjungan Vance, Perdana Menteri baru Greenland, Jens-Frederik Nielsen, mengatakan lawatan wapres AS menunjukkan "kurangnya rasa hormat" terhadap penduduk lokal.
Baca juga: Vance dan Istrinya Tiba di Greenland Walau Dikecam Keras Denmark