Sama-sama Kena Tarif Trump, RI Komunikasi dengan Malaysia

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bertemu PM Malaysia Datuk Seri Anwar Ibrahim. Foto: Dok istimewa

Sama-sama Kena Tarif Trump, RI Komunikasi dengan Malaysia

Eko Nordiansyah • 6 April 2025 09:31

Jakarta: Pemerintah Indonesia berkomunikasi dengan Malaysia guna menindaklanjuti kebijakan tarif resiprokal Presiden AS Donald Trump. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bergerak cepat membangun komunikasi dengan negara-negara ASEAN.

Airlangga memilih untuk segera berkomunikasi dan mendatangi Malaysia yang saat ini bertindak selaku Keketuaan ASEAN tahun 2025. Airlangga diterima langsung oleh PM Malaysia Datuk Seri Anwar Ibrahim untuk mendiskusikan perkembangan dari berbagai kerjasama ekonomi Malaysia dengan Indonesia.

“Prioritas juga diberikan untuk memperkuat dan memperbarui sinergi ekonomi, yang mencerminkan komitmen kerja sama yang kuat antara Indonesia dan Malaysia ke tingkat yang lebih baik di masa mendatang,” kata Anwar dilansir Minggu, 6 April 2025.

Airlangga menyampaikan, Malaysia selaku Keketuaan ASEAN 2025, menjadi sangat penting untuk mendorong penguatan kerjasama seluruh Negara ASEAN dalam menghadapi berbagai tantangan global, termasuk respons atas kebijakan tarif resiprokal AS.

“Posisi ASEAN di Indo Pasifik sangat penting, bisa menjadi satu kekuatan yang sangat besar, untuk mendorong penguatan ekonomi regional di Kawasan ASEAN dan di tingkat global,” ujar dia.
 

Baca juga: 

Rupiah Akhirnya Jeblok hingga Tembus Rp17 Ribu, Ini Penyebabnya



(Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bertemu PM Malaysia Datuk Seri Anwar Ibrahim. Foto: Dok istimewa?)

Intip peluang dari perang dagang

Seperti diketahui, Indonesia dan Malaysia akan memanfaatkan Perjanjian Kerangka Kerja Perdagangan dan Investasi (Trade and Investment Framework Agreement/TIFA)  untuk mencari keuntungan dari perdagangan timbal balik dan mengupayakan berbagai perjanjian kerjasama dengan AS.

“Perlu dilakukan sinkronisasi antar negara-negara ASEAN, karena dari 10 negara ASEAN, semua terkena dampak kebijakan tarif resiprokal AS, sehingga perlu secara kolektif membangun komunikasi dan engagement dengan Pemerintah AS,” lanjut Airlangga.

Dengan tetap menghormati kebijakan tersebut, Indonesia dan Malaysia percaya pada hubungan yang konstruktif dan saling menguntungkan. Keduanya berkomitmen untuk menjaga kepentingan ekonomi dengan tetap menjaga hubungan perdagangan yang kuat dengan AS.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)