Ilustrasi. Foto: dok MI.
Naufal Zuhdi • 5 April 2025 21:52
Jakarta: Pengamat pasar uang Ibrahim Assuaibi mengungkapkan dalam perdagangan pada Jumat malam (4/4), mata uang rupiah menembus level Rp17.006 per dolar AS. Hal itu disebabkan karena banyaknya fundamental yang mempengaruhi pelemahan mata uang rupiah.
"Salah satunya adalah rilis data tenaga kerja di Amerika di luar ekspetasi, yang lebih baik dibandingkan dengan ekspetasi sebelumnya," ucap Ibrahim dikutip dari rekaman suara yang diterima, Sabtu, 5 April 2025.
Kemudian yang kedua, lanjut dia, testimoni Fed menyebutkan terlalu dini untuk menurunkan suku bunga saat ini dalam kondisi ekonomi global sedang bermasalah dan inflasi yang masih tetap tinggi. "Penurunan suku bunga menunggu dampak dari perang dagang," tutur Ibrahim menambahkan.
Hal tersebut, tambahnya, akan menutup kemungkinan The Fed yang akan menurunkan suku bunga dalam tahun ini sebesar tiga kali atau 75 basis poin yang membuat indeks dolar kembali mengalami penguatan cukup signifikan.
"Kemudian yang ketiga tentang masalah perang dagang di mana kita melihat kondisi perang dagang saat ini bukan saja terkena dampak terhadap Tiongkok, Eropa, Kanada, Meksiko. Tetapi hampir semua negara terkena biaya impor, salah satunya adalah Indonesia yang terkena dampak biaya impor sebesar 32 persen," bebernya.
Baca juga: BI Sibuk Jaga Rupiah di Tengah Gonjang-ganjing Tarif Trump |