Produk Tembaga Setengah Jadi Masuk AS 'Dipalak' 50%

Tembaga. Foto: Freepik.

Produk Tembaga Setengah Jadi Masuk AS 'Dipalak' 50%

Husen Miftahudin • 31 July 2025 11:35

Washington: Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menandatangani proklamasi untuk mengatasi dampak impor tembaga, dengan mengenakan tarif universal sebesar 50 persen pada impor produk tembaga setengah jadi dan produk turunan intensif tembaga, yang berlaku mulai 1 Agustus.

Proklamasi tersebut mengarahkan Menteri Perdagangan AS untuk menetapkan proses inklusi produk guna menambahkan produk turunan tembaga ke dalam tarif ini.

Trump juga memberi wewenang kepada Menteri Perdagangan untuk mengambil langkah-langkah berdasarkan Undang-Undang Produksi Pertahanan guna mendukung industri tembaga dalam negeri.

"Dengan mengambil tindakan ini, Presiden Trump menciptakan kondisi yang setara bagi bisnis tembaga AS untuk mendukung industri tembaga domestik yang kuat," ungkap pernyataan Gedung Putih dalam lembar fakta, dikutip dari Xinhua, Kamis, 31 Juli 2025.
 

Baca juga: Trump Pangkas Tarif untuk Korea Selatan Jadi 15%


(Presiden AS Donald Trump. Foto: Anadolu Agency)
 

Jadi komponen penting infrastruktur AS


Tembaga yang merupakan fondasi utama industri manufaktur menjadi sandaran keamanan nasional dan ekonomi AS, dan merupakan masukan penting dalam berbagai sistem pertahanan, termasuk pesawat terbang, kendaraan darat, kapal, kapal selam, rudal, serta amunisi, menurut lembar fakta tersebut.

Harga tembaga berjangka AS di Comex anjlok 20 persen setelah pengumuman tersebut. Hingga Rabu sore, harga tembaga AS telah diperdagangkan sekitar 28 persen di atas harga acuan tembaga berjangka di London Metal Exchange, karena para pedagang mengantisipasi tarif akan diberlakukan untuk semua impor logam olahan.

Keputusan ini merupakan kejutan terbaru dari Trump untuk menjungkirbalikkan pasar tembaga. Ketika Trump pertama kali mengisyaratkan kemungkinan tarif awal tahun ini, ia memicu lonjakan harga tembaga AS dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia dan memicu persaingan untuk mengirimkan tembaga ke AS demi menghindari tarif, menghasilkan keuntungan substansial bagi beberapa pedagang logam terbesar di dunia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)