Truk bantuan kemanusiaan bertolak menuju Jalur Gaza. (Anadolu Agency)
Gaza: Hanya 73 truk bantuan kemanusiaan yang berhasil masuk ke Jalur Gaza pada Jumat, 1 Agustus, jauh di bawah ambang minimal harian yang dibutuhkan untuk menopang kehidupan di tengah blokade yang masih diberlakukan oleh Israel, menurut pernyataan kantor media pemerintah Gaza pada Sabtu.
Dalam keterangannya, otoritas Gaza menyebut sebagian besar truk bantuan tersebut dirampok di tengah situasi keamanan yang diklaim sengaja dibiarkan tanpa kendali oleh militer Israel. Hal ini disebut sebagai bagian dari kebijakan yang digambarkan sebagai “rekayasa kekacauan dan kelaparan.”
Menurut data pemerintah setempat, minimal 600 truk bantuan dan bahan bakar dibutuhkan setiap harinya untuk memenuhi kebutuhan mendesak di sektor kesehatan, pangan, dan layanan publik, yang seluruhnya telah runtuh akibat perang berkepanjangan.
Tuntutan Buka Perbatasan dan Hentikan Blokade
“Kami mengecam terus ditutupnya semua perlintasan perbatasan serta kampanye kelaparan yang disengaja,” kata pernyataan kantor media Gaza dan dikutip Anadolu Agency, Sabtu, 2 Agustus 2025.
Pihaknya menegaskan bahwa
Israel dan para sekutunya bertanggung jawab penuh atas memburuknya bencana kemanusiaan yang terjadi.
Pemerintah Gaza juga mendesak agar seluruh perlintasan segera dibuka kembali dan bantuan penting seperti pangan, bahan bakar, dan susu bayi dapat masuk secara aman dan cukup.
Blokade Israel terhadap Gaza telah berlangsung selama 18 tahun, dan sejak 2 Maret 2025, semua perlintasan ditutup total, memperburuk kondisi kemanusiaan di wilayah tersebut.
Situasi Hukum Internasional dan Tuduhan Kejahatan Perang
Sejak Oktober 2023, lebih dari 60.000 warga Palestina, kebanyakan perempuan dan anak-anak, dilaporkan tewas akibat serangan militer Israel.
Pada November tahun lalu, Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant, atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Selain itu, Israel juga tengah menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) terkait operasi militernya di wilayah tersebut.
Baca juga:
Warga Gaza Bertaruh Nyawa Demi Sekarung Tepung