Kesepakatan Perdagangan AS-UE Malah Bikin Euro Tertekan, Kok Bisa?

Mata uang euro. Foto: Freepik.

Kesepakatan Perdagangan AS-UE Malah Bikin Euro Tertekan, Kok Bisa?

Husen Miftahudin • 29 July 2025 09:01

Singapura: Euro kesulitan untuk menutupi kerugiannya yang tajam pada Selasa karena para investor menyadari fakta ketentuan perjanjian perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa (UE) lebih menguntungkan pihak pertama dan hampir tidak mengangkat prospek ekonomi blok tersebut.

Mengutip Investing.com, Selasa, 29 Juli 2025, Prancis menyebut kerangka perjanjian perdagangan tersebut sebagai 'hari gelap' bagi Eropa, dengan mengatakan blok tersebut telah menyerah pada Presiden AS Donald Trump dengan kesepakatan yang tidak seimbang yang mengenakan tarif utama sebesar 15 persen pada barang-barang Uni Eropa.

Kanselir Jerman Friedrich Merz juga mengatakan ekonominya akan mengalami kerusakan 'signifikan' karena tarif yang disepakati.

Euro merosot 1,3 persen pada sesi sebelumnya, persentase penurunan satu hari yang paling tajam dalam lebih dari dua bulan, di tengah kekhawatiran mengenai pertumbuhan dan turunnya imbal hasil obligasi pemerintah kawasan euro. Mata uang bersama itu terakhir diperdagangkan 0,07 persen lebih tinggi pada USD1,1594.

"Pasar tidak butuh waktu lama untuk menyimpulkan kabar yang relatif baik ini, secara absolut, masih merupakan kabar buruk sejauh menyangkut implikasi jangka pendek bagi pertumbuhan zona euro," kata Ray Attrill, kepala riset valas di National Australia Bank.

Kesepakatan ini telah dikecam keras oleh Prancis, sementara pihak lain termasuk Kanselir Jerman Merz, membesar-besarkan dampak negatifnya bagi eksportir termasuk dengan pertumbuhan ekonomi.
 

Baca juga: Euro Langsung Perkasa setelah Uni Eropa Cuma Kena Tarif Trump 15%


(Mata uang euro dan dolar AS. Foto: Dok Anadolu Agency)
 

Euro tertindas dolar AS


Penurunan nilai euro pada gilirannya mendorong penguatan dolar, yang melonjak satu persen terhadap sekeranjang mata uang semalam.

Dolar mempertahankan penguatannya pada Selasa dan menjatuhkan poundsterling ke level terendah dua bulan di USD1,3349. Yen sedikit menguat ke level 148,49 per dolar. Indeks dolar stabil pada 98,67.

"Meskipun penguatan dolar AS mungkin mencerminkan persepsi kesepakatan baru AS-UE tidak seimbang dan menguntungkan AS, penguatan dolar AS juga dapat mencerminkan perasaan AS kembali menjalin hubungan dengan UE dan sekutu-sekutu utamanya," kata Thierry Wizman, ahli strategi valuta asing dan suku bunga global di Macquarie Group.

Namun, Trump mengatakan sebagian besar mitra dagang yang tidak menegosiasikan kesepakatan perdagangan terpisah akan segera menghadapi tarif sebesar 15 persen hingga 20 persen pada ekspor mereka ke AS, jauh di atas tarif umum 10 persen yang ditetapkannya pada April.

Para pejabat tinggi ekonomi AS dan Tiongkok bertemu di Stockholm pada Senin untuk melakukan pembicaraan selama lebih dari lima jam dengan tujuan menyelesaikan pertikaian ekonomi yang telah berlangsung lama di pusat perang dagang antara dua ekonomi teratas dunia tersebut, dengan berupaya memperpanjang gencatan senjata selama tiga bulan.

Selain negosiasi perdagangan, fokus minggu ini juga pada keputusan suku bunga dari Federal Reserve dan Bank Jepang (BOJ). Kedua bank sentral diperkirakan tidak mengubah suku bunga, tetapi pedagang akan memperhatikan komentar selanjutnya untuk mengukur waktu tindakan mereka selanjutnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)