Anak Muda Diajak Siapkan Diri Hadapi Transisi Energi

Direktur Utama PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI), Rakhmad Dewanto. Foto: Dok istimewa

Anak Muda Diajak Siapkan Diri Hadapi Transisi Energi

Eko Nordiansyah • 29 September 2025 18:40

Jakarta: Direktur Utama PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI), Rakhmad Dewanto, menegaskan pentingnya generasi muda mempersiapkan diri menghadapi perubahan besar di sektor energi, terutama dalam transisi menuju energi bersih sekaligus menjaga ketahanan energi nasional.

“Ke depan kita memang menuju energi baru terbarukan. Namun peralihan ini membutuhkan proses. Energi fosil tetap dibutuhkan dan akan berkurang secara bertahap,” ujar Rakhmad dalam “Responding to Challenges: Building Young Leaders for Indonesia’s Future” dikutip Senin, 29 September 2025.

Rakhmad menjelaskan dinamika energi global saat ini menuntut setiap negara untuk tidak hanya fokus pada isu perubahan iklim atau energy sustainability, tetapi juga memperkuat ketahanan energi atau energy security.

“Sekarang semua negara berlomba-lomba mengamankan pasokan energinya masing-masing. Kemandirian energi yang sering digaungkan Presiden kita bukan sekadar jargon, melainkan sebuah realita,” jelas dia.

Menurut Rakhmad secara global permintaan minyak diperkirakan akan mencapai puncak pada akhir di 2030, sementara batu bara sudah mulai menurun. Namun, di Indonesia batu bara relatif masih stabil karena kebutuhan energi yang terus meningkat dan optimasi biaya pokok pembangkitan dari sisi energy affordability atau daya beli masyarakat.
 

Baca juga: 

PLN EPI Jamin Pasokan Gas untuk PLTMG Bangkanai



(Ilustrasi PLN EPI. Foto: Dok istimewa)

Adapun gas diperkirakan masih tumbuh hingga 2050, termasuk melalui penerapan teknologi carbon capture dan cofiring hydrogen. Di sisi lain, biomassa sebagai carbon netral energi merupakan salah satu energi alternatif baru yang menjanjikan untuk mendukung transisi energi.

Saat ini, PLN EPI mengelola hampir 100 juta ton batu bara, sekitar 1.400 juta kaki kubik gas dan gas alam cair (Liquefied Natural Gas) per hari, empat juta kiloliter BBM, serta mengembangkan bioenergi berbasis biomassa dengan target tiga juta ton biomassa.

“Biomassa dari limbah pertanian, limbah industri dan hutan tanaman energi seperti sekam padi, jerami, cangkang sawit, serbuk gergaji potensinya di Indonesia mencapai 130 juta ton per tahun,” jelas dia.

Untuk mempercepat pengembangan ekosistem biomassa, PLN EPI menjalin kerja sama dengan mitra, baik untuk kebutuhan PLN dan untuk pasar ekspor. Selain itu, Perusahaan tengah mengembangkan digitalisasi melalui aplikasi biomassa guna membangun ekosistem biomassa untuk mengefisienkan rantai pasok biomassa.

Targetkan 76% pembangkit dari EBT

Dalam Roadmap Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN 2025-2034 menargetkan 76 persen pembangkit akan berasal dari energi terbarukan (EBT) dalam 10 tahun. Sementara energi fosil akan tetap dimanfaatkan sebagai penyeimbang, terutama gas, sedangkan batu bara diarahkan untuk pembangkit mulut tambang.

“Ke depan, PLN akan merencanakan lebih banyak wind turbine, solar, geothermal, hydro, dan bioenergi. Ini adalah area yang bisa dikembangkan generasi muda,” tutur Rakhmad.

Rakhmad menyebut, karyawan PLN EPI cukup beragam latar belakang pendidikan dengan 40 persen merupakan generasi muda. Kondisi ini menjadi modal penting untuk melahirkan inovasi karena mereka hadir dengan ide-ide segar dan keberagaman latar belakang.

“Saya percaya dengan keberagaman. Semakin beragam latar belakangnya, semakin kreatif dan berwarna pemikirannya. Yang penting generasi muda berusaha berinovasi, mengembangkan teknologi dan berusaha menjadi yang paling inovatif di bidangnya,” kata Rakhmad.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Eko Nordiansyah)