Mayoritas delegasi melakukan walkout massal saat PM Israel Benjamin Netanyahu berpidato di Sidang Majelis Umum PBB, New York, AS, 26 September 2025. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 27 September 2025 09:10
New York: Sebagian besar delegasi negara-negara dunia melakukan aksi walkout atau meninggalkan ruangan saat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu naik ke mimbar Sidang Umum PBB pada Jumat, 26 September. Terdapat juga beberapa delegasi yang menyuarakan dukungan dan tetap berada di dalam ruangan.
Pidato Netanyahu, yang menjadi pembukaan sesi hari itu, berlangsung setelah puluhan delegasi dari berbagai negara meninggalkan ruang sidang secara serentak sebagai bentuk protes.
Dikepung kritik dan aksi demonstrasi, Netanyahu menegaskan di hadapan para pemimpin dunia bahwa Israel “harus menuntaskan pekerjaan” melawan kelompok Hamas di Gaza.
“Para pemimpin Barat mungkin menyerah pada tekanan,” ujarnya dengan nada menantang.
“Dan saya jamin satu hal: Israel tidak akan,” lanjut Netanyahu, dikutip dari Gulf Today, Sabtu, 27 September 2025.
Pidato tersebut ditujukan tidak hanya kepada komunitas internasional tetapi juga kepada publik Israel yang kian terbelah. Menanggapi langkah sejumlah negara yang baru-baru ini mengakui negara Palestina, Netanyahu menyebut keputusan itu sebagai “memalukan” dan memperingatkan bahwa hal tersebut dapat “mendorong terorisme terhadap orang Yahudi dan warga tak bersalah di seluruh dunia.”
Selama Netanyahu berbicara, teriakan protes terdengar di dalam ruangan, sementara tepuk tangan datang dari pendukungnya di balkon.
Delegasi Amerika Serikat, yang selama ini mendukung kampanye Netanyahu melawan Hamas, tetap berada di tempat, tetapi hanya diwakili diplomat junior. Inggris pun tidak mengirim pejabat tinggi atau duta besar PBB mereka.
“Anti-semitisme sulit untuk dihapus. Faktanya, itu tidak akan pernah hilang,” kata Netanyahu, yang kerap menuduh para pengkritiknya bersikap antisemit.
Pidato di PBB ini menjadi kesempatan bagi Netanyahu untuk melawan tekanan internasional yang menuduhnya melakukan kejahatan perang dan mendesak diakhirinya perang Gaza, yang terus ia eskalasi.
Baca juga: Delegasi Tinggalkan Ruangan Sidang PBB saat Netanyahu Beri Pidato