Pemerintah Perkuat Peran BUMN Demi Pikat Investor di Forum Belt and Road

Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan dan Pengembangan Usaha BUMN Kemenko Perekonomian Ferry Irawan. Foto: dok Kemenko Perekonomian.

Pemerintah Perkuat Peran BUMN Demi Pikat Investor di Forum Belt and Road

Husen Miftahudin • 16 September 2025 11:16

Jakarta: Pemerintah berkomitmen untuk memperkuat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) guna memikat investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Langkah ini demi mendorong capaian target pertumbuhan ekonomi menuju delapan persen pada 2029.
 
Melalui forum Belt and Road diharapkan lebih banyak investor khususnya untuk mendorong proyek-proyek infrastruktur yang berada di bawah Proyek Strategis Nasional (PSN) yang juga akan disinergikan dengan BUMN infrastruktur dan logistik terkait.
 
Pada forum 10th Belt and Road Summit 2025 di Hong Kong, Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan dan Pengembangan Usaha BUMN Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Ferry Irawan mengatakan dampak ekonomi yang cukup besar sangat dirasakan dengan adanya proyek-proyek di PSN, salah satunya kereta cepat Whoosh yang dioperasikan oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI).
 
"Whoosh telah melayani lebih dari 11 juta penumpang sejak beroperasi pada 2023, menyerap 90 persen tenaga kerja lokal saat konstruksi, serta menjadi simbol alih teknologi dan kerja sama Indonesia-Tiongkok," ungkap Ferry dikutip dari keterangan tertulis, Selasa, 16 September 2025.
 
Ferry menjelaskan saat ini terdapat enam signifikan proyek di bawah PSN yaitu empat kawasan industri Tanah Kuning, IKN Nusantara, dan Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB)/Whoosh, dengan total investasi Rp649,49 triliun yang sebagian besar merupakan investasi dari Tiongkok dengan keterlibatan beberapa BUMN.
 

Baca juga: Kawal Program Prioritas, Pemerintah 'Buka Kuping' Buat Dengar 'Ocehan' Pengusaha


(Ilustrasi pembangunan infrastruktur. Foto: MI/Angga Yuniar)
 

Upaya pemerintah ciptakan pemerataan pembangunan

 
Lebih lanjut Ferry menyampaikan, proyek-proyek PSN tersebut tidak hanya membangun infrastruktur fisik, tetapi juga menghadirkan manfaat nyata bagi perekonomian dan masyarakat, antara lain penciptaan lapangan kerja, pengembangan wilayah, alih teknologi dan transfer pengetahuan, serta pertumbuhan perdagangan dan investasi.
 
"Proyek strategis ini mencerminkan komitmen Indonesia untuk mendorong inovasi, pemerataan pembangunan, dan pertumbuhan berkelanjutan. Kami mengundang mitra dari Hong Kong, Tiongkok, dan negara-negara BRI (Belt and Road Initiative) lainnya untuk turut serta berinvestasi di kawasan industri, energi terbarukan, serta infrastruktur digital," papar Ferry.
 
Diketahui, setiap tahunnya Pemerintah Hong Kong menyelenggaran Belt and Road Summit yang merupakan platform internasional utama untuk mempromosikan kolaborasi bisnis di sepanjang Belt and Road.
 
Forum ini mempertemukan para pejabat senior pemerintah, perwakilan lembaga internasional, pemimpin bisnis, dan pakar industri dari berbagai negara dan kawasan di sepanjang Belt and Road untuk bertukar pandangan tentang kerja sama multilateral dan menjajaki peluang bisnis baru yang muncul dari Inisiatif Belt and Road.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)