Simak Benefit Pendampingan Program ASIK untuk Pegiat Ekonomi Kreatif

Menteri Ekraf Teuku Riefky Harsya di forum bertajuk 1 Tahun Prabowo–Gibran: Optimism on 8% Economic Growth. Foto: Metrotvnews.com/Duta Erlangga

Simak Benefit Pendampingan Program ASIK untuk Pegiat Ekonomi Kreatif

Ilham Pratama Putra • 16 October 2025 13:44

Jakarta: Menteri Ekonomi Kreatif (Ekraf), Teuku Riefky Harsya, mengatakan pihaknya sudah menyiapkan program Akselerasi Ekspor Kreasi Indonesia (ASIK). Program ini diharapkan mampu menjawab tantangan ekspor Indonesia.

"Kami memfasilitasi untuk menghadapi tantangan dan keterbatasan ekspor hari ini dengan pemahaman mengakses pasar, membuatnya kompetitif," kata Riefky di forum bertajuk "1 Tahun Prabowo–Gibran: Optimism on 8% Economic Growth" di JS Luwansa Hotel & Convention Center, Jakarta, Kamis, 16 Oktober 2025.
 


Pegiat ekonomi kreatif di Indonesia diharapkan memanfaatkan program ini. Agar masyarakat yang memiliki kriya, bisa memperluas pasarnya di tingkat global.

Ia menerangkan pendaftaran program ASIK dapat dilakukan melalui asik.ekraf.go.id. Pembukaan pendaftaran kata dia dilakukan pada periode tertentu.

Untuk lebih jelas mengenai program ASIK, yuk simak info berikut ini:

Apa itu program ASIK?

Program ASIK adalah inisiatif pemerintah untuk mempercepat ekspor produk ekonomi kreatif Indonesia, melalui proses kurasi, pelatihan ekspor, fasilitasi sertifikasi, business matching, dan pameran internasional. Open call dibuka secara nasional tapi bootcamp dilaksanakan di Jakarta (fesyen), Yogyakarta (fesyen, kriya, kuliner), Bali (kuliner).

Siapa yang bisa ikut Program ASIK?

Pelaku usaha kreatif sub sektor fesyen, kriya, dan kuliner yang sudah memiliki produk dan brand aktif. Kemudian, memiliki kesiapan dan komitmen untuk ekspor.

Lebih lanjut, Riefky menjelaskan kriya yang dimiliki pelaku usaha dapat diusulkan saat pendaftaran. Setelahnya pihak Kementerian Ekraf yang akan menentukan produk mana yang akan mendapatkan pembinaan.


Forum bertajuk "1 Tahun Prabowo–Gibran: Optimism on 8% Economic Growth". Foto: Metrotvnews.com/Duta Erlangga.

"Setelah pendaftaran itu kemudian dikurasi yang melibatkan akademisi dan praktisi. Kemudian ada bootcamp, setelah itu ada mentoring selama dua bulan, setelah itu ada pitching lewat atase perdagangan ke berbagai negara, sehingga si calon eksportir ini paham situasi negara tujuan," jelas Riefky.

Tak sampai di situ, produk juga berpotensi untuk dipamerkan di berbagai kegiatan bertaraf internasional. Baik itu di dalam maupun luar negeri.

"Jadi ini semua kami lakukan pendampingan," pungkas Riefky.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Fachri Audhia Hafiez)