100 Hari Pemerintahan Prabowo-Gibran, Menag hingga Menkomdigi Dinilai Berkinerja Paling Baik

Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar. Dok. Kementerian Agama

100 Hari Pemerintahan Prabowo-Gibran, Menag hingga Menkomdigi Dinilai Berkinerja Paling Baik

Achmad Zulfikar Fazli • 22 January 2025 13:16

Jakarta: Sejumlah menteri di Kabinet Merah Putih mendapat rapor hijau atau berkinerja baik selama 100 hari pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Data ini didapatkan dari hasil evaluasi yang dilakukan Center of Economic and Law Studies (CELIOS).

Menteri mendapat nilai tertinggi karena kinerjanya yang baik ialah Menteri Agama Nasaruddin Umar. Penilaian ini diperoleh dari kebijakan yang diambil selama 100 hari memimpin Kementerian Agama.

"Menteri dengan skor tertinggi dalam evaluasi ini adalah Nasaruddin Umar (Menteri Agama), yang memperoleh nilai mendekati 100, mencerminkan tingginya skor yang diterima terkait kebijakan di sektor agama," tulis data CELIOS dilansir pada Rabu, 22 Januari 2025.

Di posisi kedua, Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid. Lalu, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dan Menteri Ketenagakerjaan Yassierli yang juga mendapat penilaian positif.
 

Baca Juga: 

100 Hari Pemerintahan Prabowo-Gibran, 5 Menteri Dapat Rapor Buruk


Metodologi penilaian kinerja 100 hari Kabinet Prabowo-Gibran menggunakan survei berbasis expert judgment. Panel juri terdiri dari para jurnalis yang memiliki wawasan mendalam tentang kinerja pemerintah dari beragam media massa baik elektronik, dan cetak.

Setiap panelis memberikan penilaian berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Keberagaman panelis memastikan penilaian mencakup berbagai perspektif.

Kemudian, setiap panelis memberikan peringkat kepada tiga menteri terbaik berdasarkan kinerja mereka dalam 100 hari pertama pemerintahan Prabowo-Gibran. Proses ini memastikan penilaian yang adil dan komprehensif dengan mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk pencapaian program, kesesuaian kebijakan dengan kebutuhan publik, kualitas kepemimpinan, dan tata kelola anggaran.

Menteri yang dipilih sebagai yang terbaik mendapat tiga poin, yang kedua dua poin, dan menteri ketiga mendapatkan satu poin. Poin menteri terbaik tersebut kemudian dikurangi jumlahnya dengan pilihan tiga menteri terburuk. Estimasi ini dilakukan secara berjenjang untuk memastikan konsistensi dan keandalan data yang diberikan.

Studi ini menjaring respon dari 95 jurnalis dari total 44 lembaga pers di Indonesia. Lembaga pers tersebut tersebar dari desk berbeda diantaranya desk ekonomi, sosial dan politik, hukum dan ham, serta energi dan lingkungan. Validitas isi (content validity) maupun validitas konstruk (construct validity) dilakukan pada awal studi untuk memastikan pertanyaan benar-benar mengukur variabel yang dimaksud. Setelah data terkumpul, pemeriksaan konsistensi jawaban dilakukan untuk mendeteksi pola atau outlier.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Achmad Zulfikar Fazli)