Jakarta: Indonesia dikenal memiliki dua musim utama yakni musim hujan dan musim kemarau. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, fenomena yang dikenal sebagai kemarau basah mulai sering terjadi.
Meski sudah memasuki musim kemarau secara kalender, hujan masih turun di berbagai wilayah. Fenomena ini menimbulkan pertanyaan, apa itu sebenarnya kemarau basah, apa dampaknya bagi kehidupan, dan sampai kapan akan berlangsung?
Apa Itu Kemarau Basah?
Kemarau basah adalah kondisi ketika seharusnya sudah memasuki musim kemarau, tetapi curah hujan masih cukup tinggi. Ini merupakan hasil dari gangguan atmosfer yang membuat awan-awan hujan tetap terbentuk dan menurunkan hujan di tengah musim kemarau.
Dampak Kemarau Basah
Fenomena ini bukan hanya soal cuaca, tetapi juga berpengaruh pada berbagai aspek kehidupan, antara lain:
1. Pertanian
Petani yang telah menyesuaikan jadwal tanam berdasarkan musim kemarau bisa kesulitan jika hujan justru masih sering turun. Lahan mudah tergenang dan tanaman bisa rusak.
2. Kesehatan
Lingkungan lembap dan banyak genangan air memicu peningkatan kasus penyakit tropis seperti:
- Demam Berdarah Dengue (DBD)
- Leptospirosis
- Infeksi saluran pernapasan
3. Infrastruktur dan Transportasi
Hujan yang turun terus-menerus menyebabkan banjir lokal, longsor, dan terganggunya aktivitas transportasi di wilayah tertentu.
Sampai Kapan Kemarau Basah Terjadi?
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi bahwa fenomena kemarau basah di Indonesia akan berlangsung hingga akhir Agustus 2025.
Setelah itu, Indonesia akan memasuki masa peralihan atau pancaroba pada bulan September hingga November 2025. Sebelum memasuki musim hujan yang diperkirakan akan dimulai pada Desember 2025 hingga Februari 2026 .