NEWSTICKER

Produksi PalmCo Naik dalam 3 Tahun Terakhir

Ilustrasi kelapa sawit. Foto: Dokumen Kementan

Produksi PalmCo Naik dalam 3 Tahun Terakhir

Annisa ayu artanti • 7 July 2023 19:05

Jakarta: Sub Holding PalmCo mencatat kenaikan produksi kelapa sawit dan produk hilirisasinya dalam tiga tahun terakhir, setelah penggabungan PTPN IV, PTPN V, PTPN VI, dan PTPN XIII.

Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara, PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Mohammad Abdul Ghani mengatakan kinerja operasional yang meningkat itu menyangkut indikator utama seperti produksi tandan buah segar (TBS) kelapa sawit, produktivitas TBS, produksi minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan rendemen CPO.
 
"PalmCo dibentuk dari perusahaan yang telah menunjukkan tren kenaikan produksi dalam beberapa tahun terakhir," kata Ghani dalam keterangan tertulis, Rabu, 7 Juli 2023.

Secara rinci, PTPN IV yang akan menjadi induk merger mencatat kinerja positif yaitu peningkatan produksi TBS selama tiga tahun terakhir. Produksi TBS pada 2020 sebanyak 2.572,59 juta ton, naik menjadi 2.756,47 juta ton pada 2021, dan mencapai 2.650,91 juta pada 2022.
 
Hal ini berbanding lurus dengan produktivitas TBS yang juga meningkat dari 21.424 ton per hektare pada 2020, naik menjadi 23.004 ton per hektare pada 2021, dan meningkat lagi ke posisi 23.020 ton per hektare pada 2023.
 
Tren positif ini juga terlihat dari kinerja PTPN V di Riau. PTPN V memproduksi TBS hingga 23,88 ton per hektare pada 2022, naik menjadi 24,02 ton per hektare pada 2021, dan 24,05 ton per hektare pada 2022.
 
Sementara untuk produksi CPO mengalami peningkatan, dari 544,02 ribu ton di 2020, naik menjadi 574,8 ribu ton di 2021, dan naik lagi menjadi 578,91 ribu ton pada 2022 dengan rendemen CPO berturut-turut 21,39 persen di 2020, menjadi 21,55 persen di 2021, dan 21,89 persen di 2022.
 
PTPN III yang beroperasi di Medan juga mencatatkan kinerja baik dengan mencatat produksi TBS 2020 sebanyak 2,41 juta ton, naik menjadi 2,51 juta ton pada 2021, dan meningkat lagi ke posisi 2,58 juta ton pada 2022. 
 
Untuk produktivitas TBS dari 24 ton per hektare pada 2020, naik menjadi 24,73 ton per hektare pada 2021 dan menembus 25,4 ton per hektare pada 2023. Sedangkan CPO yang diproduksi posisi 579.729 ton di 2020, naik menjadi 607.451 ton di 2021, dan naik lagi mencapai 623.748 di 2022.

Sementara itu, PTPN VI di Jambi juga mencatatkan kenaikan produksi TBS berturut-turut yaitu 527 juta ton, 565 juta ton, dan 669 juta ton untuk 2020, 2021 dan 2022. Selaras dengan kenaikan produksi CPO di angka 143.968 ton 2020, 187.871 ton 2021, serta meningkat menjadi 188.893 ton di 2022.

Di Kalimantan, PTPN XIII juga membukukan kenaikan produksi TBS, dari 384.830,84 ton pada 2020, naik menjadi 395.210,72 ton pada 2021 dan meningkat ke 402.582,54 ton pada 2022. Sejalan dengan produktivitas TBS dari posisi 12,41 ton per hektare pada 2020, naik menjadi 12,72 ton per hektare pada 2021, dan menyentuh 13,2 ton per hektare pada 2022.
 
Untuk Produksi CPO dari 70.694 ton pada 2020, naik menjadi 101.935 ton pada 2021, dan sebanyak 101.976 ton pada 2022. Rendemen CPO mencapai 22,15 persen pada 2020, sedangkan 2021 sebesar 22,34 persen, dan 2022 sebesar 21,37 persen.

"Dengan tren positif tersebut, maka PalmCo yang fokus pada komoditas utamanya, mempunyai potensi yang besar dalam meningkatkan hilirisasi kelapa sawit guna pemenuhan kebutuhan minyak goreng dalam negeri yang selaras dengan Proyek Strategis Nasional," jelas Ghani.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Metrotvnews.com

(Annisa Ayu)