Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Rycko Amelza Dahniel. Medcom.id/Kautsar Widya Prabowo
Media Indonesia • 28 July 2023 16:26
Jakarta: Kepala Badan Nasional Penanggulan Terorisme (BNPT) Rycko Amelza Dahniel menyebut pandemi covid-19 dan kemajuan teknologi informasi (TI) turut mendorong masifnya radikalisasi secara daring. Menurutnya, radikalisasi daring itu ikut melahirkan praktik self radicalization.
"Masa pandemi covid-19 mendorong semakin masifnya online radicalization, yang melahirkan self radicalization dan lone wolf," kata Rycko dalam acara peringatan HUT ke-13 BNPT di Jakarta, Jumat, 28 Juli 2023.
Berdasarkan hasil penelitian IK-Hub Outlook BNPT 2023, ia mengungkap kelompok rentan seperti remaja, anak-anak, dan perempuan, menjadi sasaran utama radikalisasi. Penelitian serupa dari Setara Institute menunjukkan terjadinya peningkatan migrasi kategori radikalisasi di kalangan pelajar di lima kota selama 2016-2023.
"Terjadi peningkatan migrasi dari kategori toleran menjadi intoleran pasif, dari intoleran pasif menjadi intoleran aktif, dan dari intoleran aktif menjadi terpapar," papar Rycko.
Namun, ia menyebut telah terjadi penurunan kasus serangan teror di Tanah Air mencapai 89 persen periode 2018-2023. Di sisi lain, Indeks Terorisme Global Indonesia juga terus menurun. Saat ini, Indonesia masuk dalam kategori medium impact.
Ia menilai kesuksesan penanggulangan terorisme di Indonesia tidak terlepas dari semakin gencar dan masifnya penegakan hukum yang dilakukan Polri didukung TNI.
"Kita tidak boleh cepat berpuas diri dan apalagi menjadi lengah. Kita harus tetap waspada dengan dinamika gerakan yang muncul di bawah permukaan dari sel-sel jaringan terorisme," ungkapnya.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta penguatan kolaborasi multipihak dalam melawan radikalisasi. Selain itu, Wapres memberikan arahan untuk mempromosikan moderasi beragama sekaligus penguatan paham kebangsaan.
Ma'ruf turut menyoroti potensi gerakan terorisme jelang Pemilu 2024. Ia berpendapat gerakan terorisme berpotensi tumbuh subur menjelang perhelatan pemilu. "Pahami segala bentuk risiko agar tidak dimanfaatkan untuk mempengaruhi dan memecah belah umat," ujar Wapres.