Presiden Ingin PT Pindad di Bandung Dipindah Secara Bertahap

Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat melakukan kunjungan kerja (kunker) ke wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, Senin 24 Juli 2023. Medcom.id/Daviq Umar Al Faruq

Presiden Ingin PT Pindad di Bandung Dipindah Secara Bertahap

Daviq Umar Al Faruq • 24 July 2023 13:54

Malang: Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin memindahkan PT Pindad (Persero) ke kawasan industri di Subang, Jawa Barat. PT Pindad merupakan industri pertahanan dalam negeri yang memiliki fasilitas produksi senjata dan kendaraan khusus di Bandung, Jawa Barat.

"Akan kita geser Pindad yang ada di Bandung untuk dipindahkan secara bertahap ke kawasan industri di Subang," katanya usai berkunjung ke fasilitas produksi munisi PT Pindad di Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Senin 24 Juli 2023.

Jokowi menerangkan, kawasan di industri Subang merupakan kawasan yang dimiliki oleh Kementerian BUMN. Kawasan tersebut memiliki lahan yang cukup luas untuk pengembangan PT Pindad.

"Sehingga betul-betul memiliki sebuah lahan yang luas untuk pengembangan Pindad. Karena memiliki prospek yang sangat baik," ujarnya.

Selain di Bandung, PT Pindad juga memiliki fasilitas produksi munisi berbagai jenis di Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Sejauh ini, belum ada rencana pemindahan fasilitas produksi di Malang itu ke Subang.

"(PT Pindad Malang) tidak (pindah). Ya mungkin untuk pengembangan di sini tetap. Untuk pengembangannya mungkin bisa saja (pindah), kalau memang partnernya mau minta jumlah produksi yang gede ya. Kalau di sini masih ada lahan bisa (tetap). Kalau enggak, bisa juga dibangun di Subang," jelasnya.

Di sisi lain, Jokowi menegaskan bahwa industri pertahanan yang dimiliki Indonesia memiliki prospek yang sangat baik. Oleh karena itu, diakuinya bahwa industri tersebut perlu lebih dikembangkan lagi.

"Baik yang berkaitan dengan peluru, baik yang berkaitan dengan kendaraan, baik yang berkaitan dengan senjata, semuanya. Karena permintaannya banyak," imbuhnya.

Saat berkunjung ke PT Pindad di Malang, Jokowi menggelar rapat bersama Menteri Pertahanan dan Menteri BUMN serta Direktur Utama dan Komisaris Utama PT Pindad. Dalam rapat itu, Jokowi menegaskan bahwa PT Pindad perlu mencari mitra.

"Tadi di rapat intern, saya sampaikan bahwa akan lebih baik kalau kita bermitra. Akan lebih baik kalau kita mencari partner. Sehingga pengembangan dari Pindad ini akan menjadi lebih cepat lagi. Setelah ini, setelah mendapatkan tadi, input-input, nanti akan kami ratas (rapat terbatas) kan dan kita putuskan akan kemana Pindad dibawa," terangnya.

Jokowi juga menambahkan, Pemerintah telah memberikan dukungan dana penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp700 miliar kepada PT Pindad pada 2015 lalu. PMN tersebut membuat PT Pindad dapat meningkatkan kapasitas dan fasilitas produksi munisi. 

Pada kunjungannya kali ini, Jokowi didampingi oleh Iriana Jokowi; Menteri Pertahanan (Menhan), Prabowo Subianto; Menteri BUMN, Erick Thohir; Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa; dan Bupati Malang, M Sanusi.

PT Pindad sendiri merupakan anggota dari BUMN holding industri pertahanan Defend ID yang aktif memproduksi berbagai alutsista untuk kebutuhan TNI-Polri. Selain itu, PT Pindad juga telah menghasilkan sejumlah produk unggulannya seperti senjata, amunisi dan kendaraan khusus.

Tak hanya itu, PT Pindad juga menghasilkan produk-produk industrial. Seperti ekskavator, traktor, bahan peledak komersial, pengait rel kereta api, motor traksi hingga generator.

Dalam keterangan resmi PT Pindad, kunjungan Jokowi akan disambut langsung oleh Direktur Utama PT Pindad, Abraham Mose dan Direktur Utama Defend ID, Bobby Rasyidin. Lawatan ke PT Pindad merupakan tindak lanjut rapat antara Presiden dengan Menteri Pertahanan dan Menteri BUMN pada Minggu, 16 Juli 2023 di Istana Bogor. 

PT Pindad yang merupakan industri pertahanan dalam negeri ini memiliki fasilitas produksi di Bandung untuk produk senjata dan kendaraan khusus. Sedangkan untuk produk munisi berbagai jenis, PT Pindad memiliki fasilitas produksi yang berlokasi di Turen, Malang.

Menempati lahan seluas 164 hektare, fasilitas produksi munisi PT Pindad terdiri dari Area Produksi Munisi Kaliber Kecil, Area Produksi Munisi Khusus (Pyrotechnics), Area Produksi Detonator, Area Produksi Munisi Kaliber Besar dan Roket hingga Lapangan Balistik 200 m dan 1.000 m. 

Kunjungan Presiden merupakan bentuk atensi dan apresiasi secara khusus terhadap PT Pindad sebagai industri pertahanan dalam negeri serta dukungan atas pemenuhan kebutuhan pertahanan nasional. Pemerintah berkomitmen untuk mewujudkan kemandirian industri pertahanan dalam negeri dan mampu bersaing dengan industri pertahanan global. 


Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Al Abrar)