Ilustrasi. Foto: MI/Ramdani.
Theofilus Ifan Sucipto • 27 August 2023 12:13
Jakarta: Usulan ganjil-genap (gage) 24 jam di Jakarta dinilai layak dicoba. Supaya Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bisa mengetahui hasilnya.
"Eksperimen kebijakan yang layak diuji, butuh evaluasi apakah efektif menurunkan kemacetan atau timbul masalah baru," kata anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta William Aditya Sarana dalam keterangan tertulis, Minggu, 27 Agustus 2023.
William mengatakan Pemprov DKI nantinya bisa menilai apakah kemacetan menurun saat uji coba dilakukan. Termasuk, melihat persoalan lain seperti potensi munculnya pelat palsu atau pembelian kendaraan baru.
"Nanti perlu dikendalikan populasi kendaraan seperti penerapan satu KK (kepala keluarga) satu kendaraan jenis pelat ganjil atau genap," papar dia.
Selain itu, William mengusulkan adanya perlakuan adil bagi pemilik kendaraan bila gage 24 jam diberlakukan. Salah satunya, yakni pemotongan pajak kendaraan 50 persen.
"Karena mereka hanya dapat menggunakan kendaraannya pada hari-hari tertentu sesuai plat nomor kendaraan," jelas politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu.
Usulan gage nonstop disampaikan Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah. Dia meyakini ganjil genap 24 jam dapat menjaga kualitas udara dan mengurangi kemacetan. Dia berharap pemerintah daerah (pemda) segera mengevaluasi kebijakan gage saat ini.
"Masukan dari saya kalau memang evaluasinya sangat kecil, mengurangi polusi segera dilakukan ganjil genap ini berlaku 24 jam," kata Ida, Kamis, 24 Agustus 2023.
Ganjil genap saat ini diterapkan setiap Senin sampai Jumat (kecuali libur nasional) mulai pukul 06.00-10.00 dan 16.00-21.00 WIB. Ida mendorong agar sistem ganjil genap seharian penuh dipertimbangkan.
"Berlaku 24 jam biar memang betul-betul bisa mengurangi karena kita sama-sama mendengar polusi udara terbanyak adalah disumbangkan oleh kendaraan bermotor. Anggaran kemacetan tidak ada, anggaran bisa dari BTT dulu, kan dari covid," jelas dia.