Nipah Dinilai Kecil Kemungkinan Masuk Indonesia

Ilustrasi virus. Medcom

Nipah Dinilai Kecil Kemungkinan Masuk Indonesia

Media Indonesia • 24 September 2023 23:14

Jakarta: Kepala Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Masdalina Pane menilai virus nipah kecil kemungkinan masuk Indonesia. Meskipun, virus tersebut dilaporkan sudah masuk Malaysia.

"Ada peluang tapi sangat kecil, sekali jadi tidak usah terlalu dikhawatirkan," kata Masdalina saat dihubungi, Minggu, 24 September 2023.

Hal itu karena Indonesia bukan wilayah endemis untuk peternakan babi. Hewan tersebut merupakan agen penularan virus nipah di Negeri Jiran. Babi juga bukan merupakan ternak utama di Indonesia, kecuali daerah-daerah tertentu.

Sementara itu, agen penularan virus nipah di Kerala, India, melalui kelelawar. Hewan itu juga berbeda dengan kelelawar endemis Indonesia.

Dia menjelaskan pernah ada kasus nipah di Malaysia pada 1999. Tetapi agen penularannya adalah kelelawar dan kini berupa babi, tetapi virulensi/keganasannya hampir sama antara 40-70 persen.

"Masalahnya sampai saat ini untuk seluruh nipah virus belum ada obat dan vaksin, sehingga terapinya hanya simptomatik. Maka upaya utama adalah pencegah penularan dan penyebaran lebih luas," ujar dia.

Namun, pemerintah harus tetap waspada terutama di pintu masuk negara. Masdalina menjelaskan sejauh ini yang harus diantisipasi adalah risiko penularan dari orang ke orang (human to human transmission). Screening terhadap pendatang dari negara terjangkit harus diperkuat.

Screening tidak harus semua, tapi kepada yang bergejala dalam 5-21 hari. Mereka yang memiliki riwayat perjalanan dari daerah terjangkit harus diinvestigasi dan dipastikan apakah nipah atau penyakit biasa.

"Kalau nipah maka prosedur containment dilakukan, isolasi untuk kasus, hingga karantina untuk kontak erat," ujar dia.

Penyakit itu menyebabkan komplikasi pada otak dan penyakit pernapasan dengan angka kematian 40 persen hingga 70 persen terhadap manusia yang terinfeksi. Gejala yang ditimbulkan antara lain demam, sakit kepala, muntah, ruam, kesulitan bernapas, kejang, dan kebingungan.

(M Iqbal Al Machmudi)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Achmad Zulfikar Fazli)