Ilustrasi aset kripto, bitcoin. Foto: dok AP.
Husen Miftahudin • 10 August 2023 20:18
Jakarta: CEO Indodax Oscar Darmawan antusias atas dilantiknya Hasan Fawzi sebagai Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto merangkap Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Ini merupakan jabatan baru di OJK, sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (PPSK).
"Terpilihnya Bapak Hasan memberikan harapan baru di industri kripto. Kami yakin hadirnya Bapak Hasan akan membawa dampak positif pada ekosistem keuangan digital Indonesia dan mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan," ucap Oscar dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 10 Agustus 2023.
Oscar juga mendukung usulan Hasan Fawzi untuk menjadikan kripto inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat melalui kerangka strategi yang diberi nama Inovasi. Jurus ini berfokus pada perlindungan investor, pengaturan yang seimbang, pengembangan literasi, dan optimalisasi inovasi teknologi keuangan.
"Kami percaya program tersebut akan membantu untuk mengembangkan industri aset kripto di Indonesia secara lebih terstruktur dan aman," tuturnya.
Oscar menambahkan kerangka strategi Inovasi yang diusung Hasan Fawzi mencakup sejumlah langkah yang relevan dengan perkembangan industri kripto saat ini, yang antara lain:
- Investor Protection and Consumer Protection: Program perlindungan yang komprehensif, sehingga dapat menjaga keamanan dan kepercayaan investor serta konsumen.
- Normalisasi: Program untuk melakukan pengaturan dan pengawasan yang seimbang dan berimbang oleh OJK dengan pendekatan yang kolaboratif.
- Optimalisasi: Meningkatkan program literasi, inklusi, dan pemanfaatan inovasi teknologi keuangan, aset keuangan digital, dan aset kripto agar dapat dioptimalkan secara efektif.
- Variasi strategi dan program: Memperbanyak strategi/program inovatif yang beragam dalam sektor teknologi keuangan, aset keuangan digital, dan aset kripto untuk menghadapi perubahan dan memenuhi kebutuhan pasar.
- Akselerasi: Mengakselerasi pertumbuhan yang akan berfokus pada pengembangan ekonomi hijau dan ekonomi baru untuk ekonomi yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
- Sinergi: Berkolaborasi bersama membangun industri kripto.
- Integritas pasar: Meningkatkan integritas pasar melalui pengembangan ekosistem industri dan transformasi kelembagaan yang menyangkut aspek tata kelola, sumber daya manusia, serta teknologi.
Oscar mengingatkan jika hal ini bukanlah upaya yang mudah jika dilakukan sendirian. Perlu adanya kolaborasi dan kerja sama yang baik antara pemerintah dengan pelaku industri kripto.
"Indodax siap untuk turut berperan aktif dan berkolaborasi bersama di strategi Inovasi untuk mendorong pertumbuhan yang sehat dan berkelanjutan bagi industri kripto di Indonesia," tegasnya.
Indodax juga berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam mendukung visi inovatif dan inklusif Hasan Fawzi, sehingga akan membawa perkembangan positif bagi ekonomi digital Indonesia.
Tambahan biaya transaksi bursa kripto
Di sisi lain, Oscar juga mendukung pembentukan bursa berjangka aset kripto, sejalan dengan diluncurkannya PT Bursa Komoditi Nusantara atau Commodity Future Exchange (CFX). Bursa berjangka aset kripto ini sendiri pun nantinya akan dipegang langsung oleh Hasan Fawzi.
Saat ini, pengaturan dan pengawasan bursa kripto masih dipegang Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan (Kemendag). Sejalan dengan amanat UU P2SK, bursa kripto akan dialihkan ke OJK pada Januari 2025.
"Kami yakin hadirnya bursa CFX dan Bapak Hasan Fawzi selaku Dewan Komisioner OJK untuk Inovasi Teknologi Sektor Keuangan yang termasuk kripto di dalamnya, dapat memberikan rasa yang aman bagi masyarakat dan meningkatkan perlindungan terhadap trader aset kripto."
"Karena, bursa ini berfungsi sebagai pengawas, sehingga masyarakat dapat bertransaksi dengan aman dan nyaman. Selain dari itu juga meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap aset kripto," tambah Oscar.
Tak menutup kemungkinan hadirnya bursa kripto ini akan menambah biaya transaksi yang diperkirakan sebesar 0,02 persen untuk biaya bursa, depository, dan kliring. Namun demikian, Indidax sebisa mungkin tidak akan mengenakan biaya tambahan kepada customernya.
"Kami akan berusaha untuk melakukan subsidi agar transaksi kripto dalam negeri tidak mahal, sehingga tidak memberatkan para trader aset kripto Indonesia," tegas Oscar.