Ilustrasi. FOTO: MI/ATET DWI PRAMADIA.
Husen Miftahudin • 16 July 2023 12:50
Jakarta: Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan, jumlah dana yang berhasil dihimpun melalui Layanan Urun Dana Berbasis Teknologi Informasi atau securities crowdfunding (SCF) hingga 7 Juli 2023 Rp911,35 miliar.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi mengatakan, jumlah modal tersebut dihimpun dari 16 penyelenggara yang telah mendapatkan izin dari OJK dengan 423 penerbit dan 156.632 pemodal.
Inarno mengungkapkan, pemanfaatan SCF dapat mempercepat dan memperluas akses bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) ke sektor pasar modal. Ia yakin produk SCF ini bisa semakin mendorong pengembangan UMKM, khususnya di Bali, agar dapat bersaing secara nasional bahkan sampai ke kancah internasional.
"SCF ini menjadi solusi alternatif yang tepat bagi para pelaku UMKM yang membutuhkan permodalan, terutama UMKM yang belum bankable karena memberikan akses yang mudah dan dapat dijangkau oleh seluruh pelaku usaha di pelosok negeri dengan memanfaatkan platform digital," kata Inarno dikutip dari keterangan tertulis, Minggu, 16 Juli 2023.
Khusus di wilayah Bali, telah terdapat sebelas pelaku UMKM yang menerbitkan SCF melalui lima penyelenggara serta jumlah investor sebanyak 5.025 pemodal dengan dana yang dihimpun sebesar Rp24,03 miliar.
UMKM butuh kemudahan akses permodalan
Sementara itu, Gubernur Bali Wayan Koster menyambut baik upaya OJK dalam memberikan kemudahan kepada para UMKM di Provinsi Bali untuk mengakses permodalan melalui pasar modal dengan skema SCF.
"Pelaku UMKM tidak hanya membutuhkan edukasi dan pelatihan dalam mengembangkan usahanya, tetapi juga kemudahan akses terhadap permodalan. Diharapkan kolaborasi dan sinergi dari Pemprov Bali, OJK dan seluruh pemangku kepentingan terus dilaksanakan untuk meningkatkan perekonomian daerah, khususnya melalui UMKM," lanjut dia.
Wayan Koster menambahkan, Bali memiliki enam sektor unggulan, yaitu sektor pertanian dalam arti luas termasuk peternakan dan perkebunan dengan sistem pertanian organik, sektor kelautan dan perikanan, serta sektor industri manufaktur dan industri berbasis budaya branding bali.
"Selain itu, Pemprov Bali juga mendorong pertumbuhan sektor industri kecil menengah (IKM), UMKM dan koperasi, sektor ekonomi kreatif dan digital, serta sektor pariwisata," jelasnya.
SEPMT 2023 di Bali
Dalam penyelenggaraan Sosialisasi dan Edukasi Pasar Modal Terpadu (SEPMT) 2023 di Bali, OJK selain melakukan sosialisasi SCF, juga menggandeng Asosiasi Layanan Urunan Dana Indonesia (ALUDI) untuk melakukan pendampingan dan business matching kepada tiga UMKM yang sudah dikurasi untuk mendapatkan pendanaan melalui SCF. OJK juga turut menghadirkan UMKM lokal yang berhasil menjadi Penerbit SCF di Bali.
Kegiatan ini merupakan rangkaian acara Sosialisasi dan Edukasi Pasar Modal Terpadu (SEPMT) 2023 yang diselenggarakan OJK sejak 12-15 Juli 2023 yang bertujuan untuk meningkatkan edukasi dan literasi pasar modal dalam rangka mendorong peningkatan inklusi keuangan dan pertumbuhan ekonomi khususnya di wilayah Bali.
Selain kegiatan sosialisasi SCF ini, dalam rangka SEPMT di Bali, OJK turut bersinergi dan bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Bali, Direktorat Jenderal Pajak Kemenkeu RI, PT Bursa Efek Indonesia, Tim Penggerak PKK, serta komunitas perempuan dan pemuda pemudi di Bali untuk melaksanakan berbagai kegiatan. Kegiatan tersebut antara lain sosialisasi perencanaan keuangan dan investasi di Pasar Modal serta sosialisasi pengenalan produk pengelolaan investasi dan go public.
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk memanfaatkan SCF sebagai sumber pendanaan dalam rangka menjaga keberlangsungan usaha dan pengembangan UMKM di Bali.